KOTA TASIKMALAYA (CM) – Kwartal 1 Tahun 2018, Lembaga Independen Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan (PPATK) menemukan 143 rekening mencurigakan milik sejumlah pasangan calon (paslon) pesta demokrasi dari mulai wali kota, bupati, dan lainnya,
Hal itu dikatakan Wakil Kepala PPATK, Dian Ediyana. Menurutnya, rekening yang ditemukan tersebut diduga abal-abal. Kebanyakan menggunakan rekening pribadi lebih dari satu dan juga rekening anak, krabat, sopir, juga yang lainnya.
“Makanya, pengawasan PPATK dilakukan atas dasar tahu bahwa kos politik itu sangat mahal,” papar Dian, disela sharing discussion terkait anti pencucian uang di salah satu hotel di Kota Tasikmalaya, Jumat (08/06/2018).
Dikatakan Dian, mahalnya kos politik yang dimulai dari sejak akhir tahun lalu hingga membuat PPATK terus melakukan pengawasan terhadap semua paslon terutama menjelang Pilgub, Pileg, dan Pilpres mendatang membantu fungsi pengawasan Panwaslu.
“Kami lakukan pengawasan ini, karena kita semua ini ingin memiliki para pemimpin yang baik dan jujur yang tidak berkompromi dengan setan,” terang Dian. Pihaknya mengaku menditeksi rekening tersebut sejak awal tahun 2018 hingga sekarang dan telah mendapat laporan terkait keuangan yang mencurigakan pada Pilkada. Angkanya mencapai 143 dan hal itu tidak hanya di satu titik tetapi tersebar di seluruh Indonesia. (Edi Mulyana)
