TASIKMALAYA (CM) – Pasca pembubaran aktivitas pesta yang diduga melibatkan sejumlah waria dan transgender lainya di salah satu rumah makan di Kota Tasikmalaya beberapa waltu lalu yang sempat viral di media sosial hingga media cetak dan elektronik, Kapolres Kota Tasikmalaya Adi Nugraha menegaskan bahwa tidak ada pesta LGBT seperti yang dituduhkan diberbagai pemberitaan.
“Tidak ada itu pesta LGBT yang ada hanya ulang tahun dan memang ada orang yang berpakaian mirip waria ” ujar Adi kepada sejumlah media yang meminta keteranganya di kantornya, Rabu ( 24/01).
Pernyataan orang nomor satu di kepolisian kota Tasikmalaya ini tentu saja disayangkan sejumlah aktivis muslim, bagaimana tidak sejumlah ormas yang gencar memerangi LGBT di Kota Tasikmalaya ini justru memergoki aktivitas pesta yang digelar sejumlah orang yang diduga orang orang LGBT.
“Kami ada videonya sebelum pengerebekan disitu jelas ada aktivitas LGBT setelah kami yakin kami laporkan ke pihal kepolisian, kalau ada miras dan musik hingar bingar itu jelas pesta namanya, kalau polisi minta bukti videonya ada pada kami, saya menyayangkan pernyataan pak kapolres kota itu ” Ujar ustad Ahmad Alhafidz saat dikonfirmasi mengenai hal tersebut.
Seperti yang santer diberitakan sejumlah umat muslim dan warga serta ormas islam bersama polisi dari polsek Cibeureum melaporkan adanya kegiatan pesta ulang tahun yang disinyalir melibatkan orang orang LGBT disalahsatu rumah makan di Kota Tasikmalaya Selasa (23/01) tak hanya mengelar musik yang memekakan telinga ormas islam pun menemukan sejumlah botol miras ditempat tersebut yang diduga dikonsumsi oleh mereka. ( ZZ ).
