News

Poktan Pusparahayu Binaan BI Mampu Produksi Puluhan Ton Kopi Arabika

274
×

Poktan Pusparahayu Binaan BI Mampu Produksi Puluhan Ton Kopi Arabika

Sebarkan artikel ini

TASIKMALAYA (CM) – Sejak berdiri, Kelompok Tani Pusparahayu di bawah binaan Perwakilan Bank Indonesia Tasikmalaya telah mampu membudidaya dan memproduksi puluhan ton biji kopi yang diberi kemasan dan nama Kopi Arabika.

Ketua Kelompok Tani Pusparahayu, Apong ST, mengatakan, sejak Tahun 2018 lalu hingga kini membudidaya dan produksi mengalami kemajuan yang cukup pesat dibanding  beberapa tahun sebelumnya yang hanya mampu menjual gabah basah dengan harga 24 ribu/kg. “Sekarang harga Cery kita beli dari petani Rp. 9 ribu/kg, yang sudah jadi grimbin Rp. 130 ribu/kg dijualnya ke Cafe dan sekarang kebanjiran pesanan.,” katanya, Jumat (24/05/2019).

Setelah menjadi binaan BI dan diberi bantuan berupa peralatan pengeringan, penggilingan dan saung penggarangan, kelompok taninya terus berangsur membaik hingga sekarang ini telah mampu membina sedikitnya 400 petani dengan luas garapan lahan produktif semula 6,7 hektar, kini mencapai 250 hektar. “Sebagian milik pribadi dan milik perhutani yang berada didataran tinggi,” jelas Apong saat ditemui di tempat produksi, di Kampung Kiarabongkok, Desa Puspamukti Kecamatan Cigalontang Kabupaten Tasikmalaya.

Ia menyebut, sebelum adanya program dari Bank Indonesia para petani kopi sempat terbemgkalai dan berjalan menoton. Namun setelah dilirik oleh Bank Indonesia, hingga sekarang kelompok taninya mengalami kemajuan karena sudah d beri pembekalan, mulai dari cara proses pengolahan hingga menjadikan kopi bubuk dan pemasaran.

Alhamdulilah berkat bimbingan dari Bank Indonesia Kopi Arabika sudah dipromosikan sampai ke mancanegara.Tinggal saat ini para petani dapat meningkatkan produksi atau rajin dalam membudidaya. Saya ucapkan terima kasih kepada Bank Indonesia yang telah membantu Kelompok Tani Pusparahayu. 120 petani yang tergabung di Kelompok Tani Putrarahayu telah menikmatinya,” ujar ia.

Sementara, dari pihak Bank Indonesia Perwakilan Tasikmalaya, Yusi Yuliana, menegaskan, produksi Kopi Arabika binaan BI sudah dapat dirasakan oleh para petani di Poktan tersebut, sejak Agustus 2018 lalu hingga sekarang.

“Kita juga dari BI selain telah membina dan membantu memberikan peralatan produksi mulai dari alat stek pohon sampai rosting, pembuatan rumah jemur dan lainnya,” sebut Yusi.

Kemudian, Warli Koswar, selaku petugas sarana produksi dan marketing pemasaran Kopi Arabika, mengungkapkan bahwa sarana dan peralatan yang tersedia menjadi daya tarik dan menjadi spirit bagi para petani kopi.

“Kami bersyukur karena setiap kali ada event besar, selalu diikutsertakan dimanapun lokasinya termasuk yang belum lama ini di event Tasik Oktober Festival 2018 di Kota Tasikmalaya, kegiatan pameran di Gedung Sate Bandung dan terakhir di Pendopo Lama Kabupaten Tasikmalaya disaat kedatangan Menteri Koprasi,” pungkasnya. (Edi Mulyana)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *