Hiburan

Piramida Misterius Terbuka di Dahshur, Penemuan Mengejutkan Putri yang Terhapus Sejarah

194
×

Piramida Misterius Terbuka di Dahshur, Penemuan Mengejutkan Putri yang Terhapus Sejarah

Sebarkan artikel ini

MESIR (CM) – Penemuan arkeologi terbaru di Dahshur, Mesir, membuat para ilmuwan tercengang. Sebuah piramida berusia sekitar 4.000 tahun yang selama ribuan tahun tersembunyi dari dunia akhirnya berhasil dibuka, memunculkan fakta mengejutkan yang menggoyahkan pemahaman kita tentang sejarah Mesir Kuno.

Tidak setiap hari para arkeolog menemukan piramida kuno yang tetap tersegel utuh selama milenium. Namun itulah yang terjadi di Dahshur, kawasan pemakaman kerajaan yang terkenal dengan dua piramidanya: Piramida Merah dan Piramida Bengkok.

Penemuan ini berawal dari penggalian rutin. Para pekerja menemukan bongkahan batu kapur yang terpotong rapi terkubur dalam pasir. Temuan tersebut segera dilaporkan kepada Kementerian Pariwisata dan Purbakala Mesir. Tim arkeolog yang dipimpin Dr. Chris Naunton, pakar Mesir Kuno asal Inggris, diterjunkan untuk menelusurinya.

Mereka menemukan lorong menuju ruang utama piramida. Awalnya, tim berharap menemukan artefak berharga atau harta peninggalan. Namun ketika berhasil masuk, pemandangan di dalamnya membuat mereka terkejut.

Bukannya ruang pemakaman yang tertata rapi, mereka mendapati kekacauan. Benda-benda di dalamnya berhamburan, meskipun segel makam masih utuh—menunjukkan tidak ada pembobolan dari luar. “Seolah kami memasuki tempat kejadian perkara ribuan tahun lalu,” kata Dr. Naunton.

Hal ini menimbulkan misteri baru: bagaimana isi makam bisa berantakan jika belum pernah dijarah? Dugaan pun muncul bahwa penjarahan mungkin dilakukan sebelum makam ditutup secara permanen, tepat pada masa proses pemakaman.

Temuan ini memicu pertanyaan besar: apakah orang-orang yang bertugas dalam prosesi pemakaman justru berkhianat? Apakah ini bagian dari intrik politik istana atau perebutan kekuasaan internal?

Puncak penemuan terjadi saat tim berhasil mengidentifikasi penghuni makam. Dengan teknologi pemindaian canggih, mereka membaca hieroglif yang rusak pada peti kanopik. Nama yang terungkap adalah Putri Hatshepsut dari Dinasti ke-13. Namun, ini bukan Hatshepsut yang dikenal luas sebagai firaun wanita hebat dari Dinasti ke-18.

Nama Putri Hatshepsut ini belum pernah tercatat dalam sejarah sebelumnya. Fakta bahwa ia memiliki piramida sendiri menandakan statusnya sangat tinggi pada zamannya. Namun, entah bagaimana, seluruh jejak hidupnya lenyap dari catatan sejarah Mesir Kuno.

Mengapa sosok bangsawan penting seperti dia bisa terhapus sepenuhnya? Apakah ini akibat konflik istana, perebutan tahta, atau upaya sistematis untuk menghilangkan namanya dari ingatan kolektif bangsa Mesir?

Penemuan ini bukan hanya menambah daftar situs arkeologis baru, melainkan membuka diskusi luas mengenai politik sejarah di masa lalu. Bahwa catatan sejarah dapat dimanipulasi oleh penguasa, dan tidak semua tokoh penting diakui dalam lintas zaman.

“Penemuan ini menegaskan bahwa kisah sejarah ditentukan oleh siapa yang menuliskannya,” ujar Dr. Naunton. Bahkan, muncul spekulasi bahwa kekacauan di makam adalah bagian dari pembersihan politik, entah balas dendam atau upaya menghapus warisan seseorang yang dianggap mengancam kekuasaan.

Makam Putri Hatshepsut ini menantang pemahaman kita tentang ritual pemakaman kerajaan, loyalitas pejabat istana, dan bagaimana narasi sejarah dibangun. Ini menjadi pengingat bahwa di balik kemegahan piramida Mesir, masih banyak rahasia besar yang terkubur menunggu untuk diungkap.

Sebagaimana Dahshur kembali membuka misterinya, dunia arkeologi diingatkan bahwa Mesir Kuno bukan sekadar firaun dan monumen agung, tetapi juga tentang intrik, konflik, dan kisah yang sengaja disembunyikan dari generasi ke generasi.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *