KAB TASIKMALAYA (CM) – Meski ditengah pandemi Covid-19, PGE Area Karaha telah meluncurkan program Budidaya Magot dan Azola (BuMala) berkolaborasi dengan Koramil 1204/Ciawi.
Program pemberdayaan masyarakat ini dimaksudkan sebagai upaya perusahaan untuk memberikan peluang usaha baru bagi warga dengan biaya produksi yang murah dan terjangkau serta dapat dilakukan oleh siapa saja.
“BuMaLa ini merupakan tahap lanjut dari Program Jalipesah (Penghijauan Lingkungan dan Pengelolaan Sampah) yang sudah diterapkan sebelumnya. Mengingat sampah organik merupakan sumber media utama dari budidaya maggot. Dan sumber sampah organk mayoritas berasal dari sampah rumah tangga,” ungkap Manajer Pertamina Geogeothermal Energy Area Karaha, Roy Bandoro, Kamis (23/07/2020).
Ia menyebutkan, pentingnya memilah sampah organic dan anorganik yang sebelumnya sudah diterapkan dalam program Jalipesah.
“Program BuMaLa diterapkan di Desa Dirgahayu dan Desa Kadipaten Kecamatan Kadipaten Kabupaten Tasikmalaya. Menyerap tenaga kerja sebanyak 300 orang yang tergabung dalam 30 kelompok kerja. Kelompok-kelompok ini merupakan pengembangan dari program Jalipesah,” jelasnya.
Roy mengatakan, maggot merupakan larva lalat Black Soldier Fly (BSF) yang sangat istimewa dibandingkan bahan baku pakan alternatif ternak lainnya karena mengandung nutrien yang lengkap untuk ikan dan kualitas yang baik.
“Maggot bisa diproduksi dalam waktu singkat dan berkesinambungan dengan jumlah yang cukup untuk memenuhi kebutuhan pakan ternak. Keunggulan lainnya, masyarakat mudah mengadopsi teknologi produksi Maggot. Kemudian, dalam prosesnya Maggot juga bisa diproduksi menjadi tepung (mag meal), sehingga bisa menekan biaya produksi pakan ternak Diharapkan dari semangat para anggota kelompok yang menjadi pelopor tiap-tiap kampung di kedua desa tersebut bisa ditularkan kepada warga lainnya. “Kami yakin, meski memulai usaha baru ditengah pandemi Covid. Bukanlah merupakan suatu keniscayaan, asal terus diiringi dengan tekad dan kemauan yang kuat,”tegasnya.
Ia menuturkan, maggot merupakan larva lalat Black Soldier Fly (BSF) yang sangat istimewa dibandingkan bahan baku pakan alternatif ternak lainnya karena mengandung nutrien yang lengkap untuk ikan dan kualitas yang baik. (Edi Mulyana)