BANDUNG BARAT (CM) – Permintaan pasar untuk labu kuning cukup melejit di bulan Ramadan. hal ini dikarenakan labu kuning sering menjadi salah satu bahan dasar untuk dibuat berbagai olahan takjil berbuka puasa.
Melejit nya harga labu kuning tersebut, bergandengan dengan rasa senang petani lantaran bisa meraup keuntungan yang besar. Seperti yang dirasakan Eman (56), Petani asal Kampung Gandasoli, RT 03 RW 05, Cimanggu, Kecamatan Ngamparah.
“Alhamdulillah momennya tetap saat bulan Ramadhan. Jadi harga labu sedang mahal dan permintaan pasar banyak,” katanya. Selasa (5/3/2022).
Selain itu, Eman menjelaskan permintaan pasar labu kuning tersebut kebanyakan dari bandar sayuran di pasar-pasar Kota Bandung, yang siap menampung banyak.
Baca Juga : Gamis Berkualitas Dengan Dasain Kekinian, Meski Syar’i Tetap Trendi
“Ada yang datang ke saya minta kirim 5 kuintal per hari. Saya bilang gak sanggup karena lahan milik saya gak luas,” jelasnya.
Tingginya permintaan pasar tersebut, mengharuskan Eman mengambil dari petani yang lainnya. Dikarenakan, produksi labu kuning hanya lah tanaman pelengkap yang ditanam di luas tanah yang sedikit.
“Saya kumpulkan labu dari petani lain. Karena kalau cuma mengandalkan dari kebun saya gak cukup,” tambahnya.
Sejak seminggu sebelum bulan Ramadan, ia telah berhasil menjual labu kuning hampir 6 kuintal dengan harga Rp10.000 per kilogram.
“Kalau waktunya pas seperti sekarang. Jadi lebih untung tanam labu dari pada sayuran. Karena budidayanya juga gak memakan banyak biaya. Alhamdulillah dapat untung cukup buat baju lebaran,” Pungkasnya. (Che)