KOTA TASIKMALAYA (CM) – Budi Mahmud Saputra sebagai pengusaha perumahan Mega Mutiara Tasik Regency, mengaku, proses berkarya menjadi pengusaha developer sudah menginjak usia ke 25 tahun, mulai 1994 sampai 2019.
“Selama ini saya jujur merasa bersyukur masih bisa eksis melaksanakan pembangunan rumah subsidi maupun non subsidi dari mulai wilayah Cirebon, Bandung, Jakarta, Ciamis dan terbesar Mega Mutiara Tasik Regency di atas lahan seluas 50 hektar. Sudah dibangun sekitar 3 ribu unit dan terjual 1.800 unit,” terangnya, Sabtu (21/12/2019).
Ia menyebut, hingga saat ini sisa lahan masih tetap dalam proses pengembangan. Untuk mendukung sarana dan prasarana tempat ibadah akan dibangun 4 unit masjid, Tempat Pemakaman Umum (TPU) seluas 1 hektar sesuai yang disyaratakan oleh pemerintah.
“Selama berkarya, saya merasa bangga dan bersyukur banyak orang yang tidak memiliki rumah dalam hal ini security, sekarang terpenuhi bisa punya rumah tanpa legalitas namun pembayarannya lancar,” ungkap Budi.
Budi juga menerangkan bahwa perumahan Mega Mutiara Regency meiliki potensi di sekitarnya dan sudah dicanangkan oleh pemerintah sebagai kota baru, kota satelit. “Selain itu wilayah perumahan ini juga sebagai wilayah hijau, tidak berpotensi banjir, tanahnya cukup aman alias tidak berpotensi longsor,” ujar ia.
Budi memeparkan, tahap pertama rumah subsidi perumahan Mega Mutiara Regency juga telah menyediakan subsidi untuk TNI, Polri, dari Berigif Raider 13/1 Galuh Kostrad. “Sudah memberikan rekomendasi dan anggotannya telah mendaftar kurang lebih 20 orang. Mudah-mudahan tahap ke dua yang mendaftar bisa mencapai 100 orang dibayar melalui anggaran Tabungan Wajib Prajurit (TWP),” pungkasnya. (Edi Mulyana)
