News

Peringati HUT ke-80 RI, PMI Tasikmalaya Ajak Warga Jadi Pahlawan Kemanusiaan Lewat Donor Darah

553
×

Peringati HUT ke-80 RI, PMI Tasikmalaya Ajak Warga Jadi Pahlawan Kemanusiaan Lewat Donor Darah

Sebarkan artikel ini

KOTA TASIK (CM) – Dalam rangka memperingati Hari Ulang Tahun ke-80 Republik Indonesia sekaligus meningkatkan kesadaran masyarakat tentang pentingnya donor darah, Palang Merah Indonesia (PMI) Kota Tasikmalaya menggelar kegiatan donor darah massal di halaman Markas PMI, Jalan Siliwangi, Jumat 29 Agustus 2025.

Mengusung tema “Jadilah Pahlawan Kemanusiaan dengan Berdonor Darah”, acara berlangsung meriah meski diguyur hujan sejak pagi. Ratusan peserta tetap hadir dengan semangat, mengikuti karnaval, permainan interaktif, hingga sesi berbagi pengalaman.

Ketua PMI Kota Tasikmalaya, H. Rahmat Kurnia, mengatakan kegiatan ini bukan hanya peringatan kemerdekaan, melainkan juga bentuk pengabdian masyarakat.

“Jika dulu para pahlawan berkorban darah dan nyawa demi kemerdekaan, kini kita bisa berkontribusi dengan donor darah untuk menyelamatkan sesama,” ujarnya.

Baca juga: HUT ke-77 Polwan, Polres Tasikmalaya Himpun 60 Kantong Darah untuk PMI

Sedikitnya 200 peserta dari berbagai kalangan ikut mendonorkan darah, mulai dari relawan, mahasiswa, komunitas, hingga pegawai pemerintahan.

Di antara mereka, hadir pula pendonor aktif bernama Mamanto yang telah 139 kali mendonorkan darahnya. Atas dedikasinya, PMI akan mengusulkan agar ia mendapat penghargaan langsung dari Presiden di Istana Negara.

Pengurus PMI Kota Tasikmalaya, Salman Fauzi, menambahkan bahwa ketersediaan darah sangat penting karena satu kantong darah dapat menyelamatkan hingga tiga nyawa. “Harapan kami, donor darah tidak hanya dilakukan pada momen tertentu, tetapi menjadi kebiasaan rutin,” katanya.

Menurut data Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), kebutuhan darah di Indonesia mencapai lebih dari 5,1 juta kantong per tahun. Namun, baru sekitar 80 persen yang terpenuhi. Karena itu, PMI mendorong masyarakat untuk menjadikan donor darah sebagai bagian dari gaya hidup.

“Setiap tetes darah adalah kehidupan bagi orang lain. Semoga kegiatan ini menjadi tradisi tahunan sekaligus mempererat persatuan dan kepedulian sosial masyarakat Tasikmalaya,” tutup Salman.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *