KOTA TASIKMALAYA (CM) – Di Hari Pers Nasional yang jatuh setiap tanggal 9 Februari, Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Tasikmalaya melaksanakan acara syukuran secara sederhana dengan memotong tumpeng.
Ketua PWI Tasikmalaya, Samsul Ma’arif mengatakan, peringatan HPN di Tasikmalaya diselenggarakan secara sederhana dengan acara pemotongan nasi tumpeng dan diberikan secara simbolis kepada anggota PWI.
“Di momentum HPN ini kami mengajak kepada para wartawan untuk senantiasa mentaati kode etik, dan mematuhi UU Pers 1999 agar terhindar dari kesalahan fatal dalam melaksanakan tugas jurnalisnya,” tegas Samsul kepada media usai memotong tumpeng di Kantor PWI, Jalan Tarumanagara, Kecamatan Tawang, Senin (10/02/2020).
Ia juga mengajak kepada seluruh pewarta yang tergabung pada organisasi PWI untuk selalu meningkatkan profesionalitas individu selaku insan pers. Misal pemahaman kode etik wartawan, guna menghindari adanya sanggahan-sanggahan yang kemungkinan muncul dari berbagai pihak serta perimbangan adil diantara obyek yang diberitakan agar keseimbangan tetap terjaga.
Ditempat lain, Peringatan HPN mendapat apresiasi dari mantan Wali Kota Tasikmalaya, Syarif Hidayat yang mengatakan, keberadaan dan peliputan Pers tidak hanya ada kejadian besar saja tetapi juga kejadian kecil pun harus diliput supaya balance.
“Keberadaan jurnalit jangan sampai pro pemerintah, misalkan masalah kecil pun dibesarkan, ya menjadi besar, yang mengkritik dibuang, gak diakui jangan sampai seperti itu. Kalau di daerah saya percaya sudah so good,” jelas Syarif.
Ia menyebut, membangun pemerintahan itu bukan berarti memuji. Pemerintah tidak usah dipuji. karena berbuat baik sudah semestinya karena telah diberi hak istimewa. J”ustru yang harus dibentuk itu perilaku yang menyimpang. Apalagi anti kritik, dapat dipastikan mentalnya kurang baik. Kalau tidak ada angin harus jadi rumput, tapikan diinjak,” pungkasnya. (Edi Mulyana)