CIMAHI (CAMEON) – Waspadalah peredaran narkotika dan obat-obat terlarang (Narkoba). Modus dan cara pendistribusiannya kini semakin canggih dengan pelaku orang berpendidikan dan memanfaatkan fasilitas komunikasi modern.
Contohnya di Kota Cimahi. Sebagai kawasan perlintasan nasional menjadi daerah yang rawan peredaran narkotika dan obat-obat terlarang (Narkoba). Semua kalangan dengan latar belakang apapun bisa terjerat menjadi korban.
Adalah Badan Narkotika Nasional (BNN) Kota Cimahi yang bertindak sigap. Dengan luas wilayah kota ini yang hanya tiga kecamatan, lembaga pemberantas dan pencegah peredaran terlarang Narkotika ini terbukti berhasil memasang posisi siaga 1.
Kepala BNNK Cimahi Odang Masdar mengungkapkan, pihaknya berhasil mengungkap jaringan peredaran Narkoba yang dikendalikan dari Lembaga Pemasyarakatan. Dari alurnya dapat disimpulkan, jaringan pengedar narkoba yang berkeliaran di Kota ini termasuk dalam lintas antarkota yang sistematis.
“Seperti Rabu kemarin, kami menangkap dua terduga pengedar. Salah satunya mengaku, memperoleh barang haram tersebut dari sebuah lembaga pemasyarakatan (lapas) di Kota Bandung,” beber Odang, saat jumpa pers kepada wartawan di Kantor BNNK Cimahi, Jalan Cihanjuang Cimahi Utara, Jumat (25/8/2017).
Dikatakan, pihaknya menemukan sejumlah fakta jaringan yang memilukan. Misalnya, pada Rabu (23/8) dini hari sekitar pukul 01.00 WIB, pihaknya menangkap dua orang pengedar jenis sabu berInisial IS alias IO (24) yang berstatus mahasiswa sebuah perguruan tinggi swasta di Kota Bandung.
Is ditangkap di SPBU Cibeureum, Jalan Amir machmud Kota Cimahi, Rabu dini hari itu. Sekitar satu jam kemudian, pihaknya menangkap pelaku lain bernama KH (25) di daerah Taman Sari Kota Bandung.
Setelah dilakukan pendalaman, kata Odang, IS mengaku memperoleh barang haram tersebut dari KH. Sementara KH diduga mendapatkan barang dari Lapas di daerah Kota Bandung.
“Kami menduga kuat komunikasi antara IS dan KH dengan jaringan pengedar yang ada di dalam lapas menggunakan handphone. Saat ini handphone milik kedua pelaku sedang didalami apabila ada informasi penting lainnya,” jelasnya.
Odang mengungkapkan, proses penangkapan terhadap dua pelaku ini tidak mudah. Pihaknya membutuhkan waktu yang cukup lama bagi pihak BNN Kota Cimahi untuk melakukan penangkapan terhadap kedua pelaku tersebut.
“Dari KH kami mengamankan dua paket sabu yang dibungkus dalam sebuah plastik bening berukuran kecil, seberat 1 gram. Penangkapan KH kami berkoordinasi dengan BNN Kota Bandung,” terangnya.
Adapun penangkapan IS yang berstatus mahasiswa itu, pihaknya mendapatkan barang bukti berupa paket sabu yang dibungkus plastik. Sempat ada insiden kecil saat penangkapan Is.
“Selama dua pekan kami mengintai Is. Pelaku sempat membuang barang bukti berupa sabu yang berada di dalam sebuah plastik bening dengan berat sekitar 1 gram, ke sebuah taman di SPBU Cbeureum. Beruntung masih bisa kami temukan,” katanya.
Odang memprediksi, dua pemuda berpendidikan ini menjadi pengedar sabu sudah cukup lama. Terlebih lagi, saat dilakukan penangkapan, keduanya refleks melarikan diri. “Mereka ketika akan ditangkap langsung membuang bb agar tidak terdeteksi petugas BNN,” ujarnya.
Penangkapan dua orang ini beda kisah dengan aksi BNN sekitar sepekan lalu. BNNK Cimahi berhasil menangkap seorang terduga pecandu dan pengedar narkotika dari Apartemen The Edge Superblok Jalan Baros Cimahi.
Kala itu, tersangka berinisial IS alias R (43) ditangkap bertepatan dengan hari kemerdekaan RI, Kamis (17/8/2017) disebuah kamar dilantai 11 gedung apartemen tersebut. Petugas menemukan 1 plastik klip kecil berisi serbuk narkotika golongan 1 jenis Sabu, alat bong, 1 timbangan digital dan 3 unit handphone dan 2 kartu ATM atas nama tersangka.
Odang mengungkapkan, pola peredaran dan transaksi Narkoba ini sudah menggunakan alat komuniasi kekinian. Misalnya, dua anak muda tadi yang berkomunikasi hingga tembus Lapas. Pun saat menangkap R di apartemen.
“Kami menemukan alat transaksi M-banking. Dan didalam rekening pelaku ada bukti-bukti berupa aliran dana untuk pembelian narkoba. Kemungkinan bisnisnya ini dikendalikan dari lapas juga,” jelasnya seraya menyebut Lapas Nusa Kambangan. (GS)