KOTA TASIKMALAYA (CM) – Berbagai upaya pemerintah untuk memerangi penyebaran wabah virus Corona atau Covid-19 yang membahayakan nyawa manusia terus dilakukan. Selain menyampaikan imbauan juga menerapkan PSBB.
Disamping itu, Dinas Kesehatan Kota Tasikmalaya tak berhenti terus mengupdate perkembangan penyebaran wabah virus Corona.
Kepala Dinas Kesehatan, Uus Supangat mengatakan, data terbaru perkembangan wabah virus corona saat ini mengalami keterlambatan atau peningkatannya tidak terlalu signifikan. Jumlah Orang Tanpa Gejala (OTG) tercatat sebanyak 359 orang, selesai 289, dalam pemantauan sebanyak 70 orang.
“Orang Dalam Pemantauan (ODP) sebanyak 1.143 orang, selesai 890 orang, dalam pemantauan sebanyak 253 orang,” jelas Uus kepada media saat ditemui usai rapat internal di di Komplek Perkantoran, Jalan Djuanda, Jumat (08/05/2020).
Ia menyebut, perkembangan selanjutnya Pasien Dalam Pengawasan(PDP) berjumlah 34 orang, selesai 28 orang, dalam pengawsan 1 orang dan meninggal dunia 5 orang. “Terkonfirmasi positif Covid-19 sebanyak 31 orang, terkonfirmasi Lab 19 orang, positif RDT 12 orang, sembuh sebnyak 11 orang, dalam perawatan 17 orang dan meninggal dunia 3 orang. Total keseluruhan yang meninggal sebanyak 8 orang, 5 PDP, dan 3 positif covid-19,” jelasnya kepada media.
Uus menambahkan, kondisi penyebaran Covid-19 terkini di Kota Tasikmalaya ada kenaikan, namun mengalami perlambatan tidak seperti hari atau minggu lalu, dimana kenaikannya telah mencapai 2 ratus orang.
“Adanya penerapan PSBB memutus mata rantai penyebaran Covid-19 meski terbilang prematur untuk menyampaikan hasil signifikan. Tapi telah menunjukan hasil yang luar biasa. Artinya, sosial distancing, kedisipilinan masyarakat untuk diam di rumah, dan mobilisasi masyarakat ke tempat keramaian terbatas telah berjalan dengan baik. Tentu dengan adanya keberhasilan prematur memberikan optimistis bagi Dinas Kesehatan, mudah-mudahan ini linier dengan hasil yang ada sehingga PSBB bisa berjalan dengan baik,” ujarnya.
Pihaknya berharap, dua minggu ke depan atau seminggu sebelum hari raya Idul Fitri merupakan puncak, bisa terhindar dari penyebaran virus corona. “Saat ini ada kekhawatiran jika di daerah atau dipusat melakukan rileksasi terkait PSBB, apalagi sampai dimulai dioprasikannya mode transportasi, darat, laut dan udara mulai dioperasikan akan menjadi permasalahan besar. Sedangkan di daerah khususnya di Kota Tasik baru dimulai PSBB-nya,” papar Uus.
“Hasilnya sudah memperlihatkan trend cukup bagus, yang jelas kami minta pemerintah pusat untuk menahan dulu moda transportasi untuk tidak dibuka sebelum pelaksanaan PSBB di daerah secara merata berakhir sampai benar-benar kondisi virus corona enyah. Meski tidak semudah membalikan telapak tangan, namun yang harus menjadi pertimbangan ketika ruang transportasi mudik sudah terbuka maka ancaman pun pasti terjadi kembali,” pungkasnya. (Edi Mulyana)





