KOTA TASIKMALAYA (CM) – Guna mempererat silaturahmi dan komunikasi antar pemilik serta pengelola perusahaan wahana wisata Kolam Renang, Pengusaha pengelola kolam renang Kota Tasikmalaya membentuk paguyuban PPKR.
“Paguyuban Pengusaha Kolam Renang (PPKR) memiliki visi. Menyiapkan dan mengelola wahana olah raga dan rekreasi air yang progresif serta professional
sehingga dapat memberikan konstribusi positif kepada masyarakat, dan pemerintah,” jelas RAE Suryana, pemilik kolam renang Pasir Pataya usai audensi bersama Tim Gugus Tugas Kota Tasikmalaya, Kamis (12/11/2020).
Ia menyebutkan, misi PPKR menyelenggarakan kegiatan olah raga air prestasi dan olahraga air rekreasi yang aman dan nyaman didukung oleh tenaga lokal profesional serta melakukan kegiatan bisnis professional yang bisa memberikan konstribusi kesejahteraan sosial.
“Dibetuknya Paguyuban PPKR atas dasar adanya kesamaan pemahaman bahwa di antara pemilik dan pengelola Kolam Renang adalah mitra bukan pesaing antara satu dengan yang lainnya, dan memiliki permasalahan yang sama namun cukup sulit untuk diselesaikan oleh individual,” katanya.
Ia menyebuutkan, selain itu pemilik dan pengelola memiliki keinginan yang sama dalam penyelengaraan serta pengembangan sarana prasarana, sehingga memerlukan pembinaan dan arahan dari stakeholder.
Adanya paguyuban atau wadah selain untuk kepentingan bisnis juga untuk saling asah, saling asih dan saling asuh dalam segala hal, juga untuk meningkatkan kemampuan dan kesejahteraan antar pengusaha, pengelola, karyawan dan juga menambah Anggaran Pendapatan Belanja Daerah (APBD).
“Tak hanya sekedar membentuk paguyuban saja, Rencana Program Kerja Jangka Pendek (RPKJP) dalam membentuk dan memanage organisasi paguyuban PPKR Kota Tasikmalaya dalam memulihkan serta menjalankan operasional wahana olahraga dan rekreasi air,” paparnya.
Sedangkan untuk Program Jangka Menengah (PJM), sambungnya, yakni pihaknya akan melakukan kerjasama dengan steakholder untuk mengadakan pelatihan kepada karyawan dan penyuluhan kepada masyarakat perihal keamanan, kenyamanan dan kesehatan berolahraga dan wisata air. Menertibkan perizinan, perpajakan dan kepedulian sosial.
“Jangka panjangnya membangun wahana baru khususnya kolam atlet, kolam muslimah, kolam selam dan selfie. Mengadakan koordinasi dengan stakeholder dan penyelenggara wisata lainnya untuk promosi bersama termasuk didalamnya berbagai perlombaan yang ada hubungannya
dengan olahraga dan wisata,” ujarnya.
Suryana menyebutkan, permasalahan utama saat ini yang sedang dihadapi adalah dampak Covid-19 dan belum adanya kepastian kapan diizinkan kembali tempat olahraga dan wisata air dibuka.
“Akibat adanya Covid-19, menjadi kendala terhadap pemeliharaan fasilitas kolam renang yang terlalu lama tidak digunakan, jelas akan berdampak pada tingginya biaya pemulihan,” tegasnya.
Ia berharap, setelah dibentuk paguyuban, semua pemilik dan pengelola wahana olahraga dan wisata air dapat bergabung dalam satu wadah. Demi kelancaran semua program, sambungnya, ia juga berharap bantuan dari yang berwenang untuk segera menerbitkan perizinan dengan waktu yang singkat dan biaya yang murah. (Edi Mulyana).