KOTA TASIKMALAYA (CM) – Ratusan Umat Islam di Tasikmalaya beserta puluhan OKP mendatangi Mapolresta Tasikmalaya, Kamis (02/07/2020) guna memberikan dukungan atas pelaporan dari pengasuh Pontren Darrul Ilmi terhadap Deni Siregar yang telah menuduh sejumlah santri yatim penghafal alqur’an sebagai santri teroris lewat postingan dalam cuitanya di medsos dan sempat viral dalam beberapa hari terakhir.
Cuitan yang egosentris tersebut mendapatkan reaksi keras dari umat islam, terutama di Tasikmalaya karena foto yang terposting adalah foto para penghafal alqur’an yang menggunakan ikat kepala bertuliskan tauhid dan membawa bendera tauhid saat aksis 212 tahun 2016 lalu.
Ustad Ruslan Abdul Ghani, selaku pengasuh Pontren Darul Ilmi merasa kecewa dengan postingan tersebut. Betapa tidak, para santri ini tentu bukanlah teroris yang dituduhkan tanpa alasan dan bukti nyata.
Santri ini justru adalah anak-anak yatim yang kerap dididik untuk mentahfidzkan alqur’an tiap hari di pondoknya, pada akhirnya ustad Ruslan memilih jalur hukum untuk menyelesaikan kasus ini.
“Hari ini, kami sudah laporkan semuanya kepada pihak Kepolisan Resort Kota Tasikmalaya, dan kita tunggu proses hukum selanjutnya,“ ungkap Ustad Abdul Ghani.
Sementara itu, Ketua Forum Mujahid Tasikmalaya, Nanang Nurjamil, lebih menegaskan bahwa apabila kasus Deni Siregar tidak juga ditindaklanjuti baik oleh pihak kepolisian Tasikmalaya maupun Bareskrim Polri maka pihaknya sudah bulat bersama sejumlah ulama dan komponen lainnya untuk menggelar pengadilan rakyat dengan membawa Deni Siregar ke Tasikmalaya secepatnya.
“Tentunya kita masih percaya kepada pihak penyidik Polri, namun jika inipun sama dengan laporan-laporan sebelumnya yang bias dan tidak berujung maka jangan salahkan kami jika pengadilan rakyat di Tasikmalaya digelar, dan kami sudah siap dengan konsekuensinya,” pungkas Nanang. (Dzm)