TASIKMALAYA (CM) – Siti Nurotaviani, balita berusia 6 bulan, penderita gizi buruk yang beralamat di Kampung Leuwibodas RT 04/02, Desa Santanamekar, Kecamatan Cisayong, Kabupaten Tasikmalaya, sampai saat ini belum mendapat perhatian Pemerintah.
Nunung Dahliah (35), ibunda balita Siti Nurotaviani mengatakan, sejak lahir berat bada Siti hanya 2.2 Kg hingga sekarang sudah berusia 6 bulan perkembangannya mencapai 3 kg. Sedangkan idealnya di usia 6 bulan harusnya 8 kg.
“Awalnya tidak diketahui bahwa Siti menderita gizi buruk, setelah ada pendataan yang dilakukan oleh kader Posyandu, baru tahu kalau Siti menderita Gizi buruk. Sempat di rujuk ke Rumah Sakit SMC Singaparna, dirawat selama 3 hari, tetapi tidak diberi obat juga vitamin. Disana hanya sebatas dirawat saja,” paparnya saat ditemui cakrawalamedia di rumah neneknya.
Nunung mengaku, selama dirawat, ia menggunakan Kartu Indonesia Sejahtera (KIS). Tetapi giliran diberi vitamin, harus beli pakai uang pribadi.
“Itu pun sulit mencarinya, saya dapat di apotek yang ada di Kota Tasikmalaya dengan harga Rp. 80 ribu rupiah,” ungkapnya.
Saat ditanya sampai kapan Siti diberi vitamin, Nunung, mengatakan, dari lahir baru di kasih 1 kali.
“Saya gak mampu lagi untuk membeli vitamin. Jangankan untuk beli vitamin, untuk memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari juga tidak sebanding dengan hasil kerja serabutan suami,” tambahnya.
Nunung berharap, ada perhatian dari pemerintah daerah maupun para agnia yang mau memberikan bantuan untuk Siti yang sedang menderita gizi buruk.
“Karena selama ini belum mendapat bantuan dari pihak manapun termasuk dari pemerintah itu sendiri,” pungkasnya. (Edi Mulyana)