KOTA TASIKMALAYA, (CAMEON)-Ada tinta emas dalam sejarah bangsa kita, atas kiprah Pemuda Bulan Bintang. Iya, jika dilihat dari nama Bulan Bintang yang merupakan simbol persatuan Umat Islam ini saja telah menegaskan bahwa negara ini banyak diperjuangkan oleh kaum muslimin.
Pun begitu dengan Tasikmalaya. Perjalanan peradaban di kota santri yang dijuluki seribu pesantren ini tak lepas dari kiprah pemudanya yang mayoritasnya adalah kaum muslimin.
Lantas mengapa saat ini, kehidupan masyarakat Kota Tasikmalaya banyak diwarnai hedonisme dan berbagai wabah demoralisasi merasuk pada setiap sendi-sendi kehidupan?
Cecep Miftah, salah seorang aktivis Pemuda Bulan Bintang Kota Tasikmalaya mengatakan, kondisi masyarakat terutama kawula muda yang jauh dari nilai-nilai Islam harus menjadi keprihatinan semua pihak.
“Perlu disadarkan kembali pemuda kita, bahwa mereka harus kembali kepada jati dirinya. Ada tugas sebagai pemuda Islam dalam perbaikan kemasyarakatan kita,” kata Cecep, saat ditemui disela kegiatan Latihan Dasar Kepemimpinan Pemuda Bulan Bintang Kota Tasikmalaya, Sabtu-Minggu (17-18/12/2016).
BACA: Kala Pemuda Bulan Bintang Kembali Mengokohkan Jaringan
Dalam acara ini, lebih dari seratus pemuda yang merupakan kader organisasi ini digembleng tentang leadership, keorganisasian, manajerial tim hingga wawasan keislaman. Acara ini dihadiri para petinggai Partai Bulan Bintang (PBB) Kota Tasikmalaya.
Dikatakan, acara yang digelarnya ini adalah bagian dari upaya ikhtiar, bagaimana kembali membangun kejayaan Islam di Kota Tasikmalaya. Dari agen pemuda yang terlatih ini, diharapkan bisa mewarnai lingkungan masyarakat.
“Lebih jauhnya, kami menitikberatkan para pemuda ini agar menjadi solusi ditengah problematika masyarakat sehari-hari,” ujarnya.
Pihaknya merasa yakin, bahwa Kota Tasikmalaya yang berlandaskan nilai-nilai Islami bisa kembali terwujud apabila memiliki pemimpin yang komitmen, amanah, jujur, cerdas, kreatif dan inovatif.
Keyakinan itu diperkuat dengan sejarah, bahwa sejak Partai Masyumi didirikan pada tanggal 7-8 November 1945, Kota Tasikmalaya selalu menjadi basis pergerakan politik para pemuda Islam.(Ginan)
