KOTA TASIKMALAYA (CM) – Banyaknya bencana alam yang terjadi di Jawa Barat, Pemerintah Provinsi Jawa Barat melakukan upaya tanggap darurat dan memberikan bantuan senilai Rp 25 miliar.
Wakil Gubernur Jawa Barat, Uu Ruzhanul Ulum, Selasa (18/02/2020), mengakui meski sudah menganggarkan, namun pihaknya memiliki kelemahan yakni harus ada permintaan dari bupati atau wali kota dan harus menyatakan darurat bencana.
“Jadi tidak bisa memberikan bantuan jika daerah yang bersangkutan tidak menyertakan tanggapan darurat atau darurat bencana,” tegas Uu.
Ia pun mengimbau kepada kepala daerah agar proaktif dalam menangani bencana. “Selagi masih ada, jangan dulu minta kepada kami. Tapi kalau sudah kewalahan maka silakan mengajukan ke pihak provinsi,” paparnya.
Sementara itu, Plt. Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kabupaten Tasikmalaya Nuraedidin, S.IP berharap Pemprov Jabar bisa membantu dalam urusan kebencanaan.
Ia menerangkan, hasil rapat koordinasi yang berlangsung di pusat pada Minggu kemarin, penanganan risiko kebencanaan Kabupaten Tasikmalaya menempati urutan ke 5 se-Indonesia, dan sekarang menjadi urutan ke 33.
“Jadi sangat signifikan loncatan dalam penanganan risiko kebencanaan, mudah-mudahan Wakil Gubernur memahami kondisi bencana dan dapat membantu kondisi di Kabupaten Tasikmalaya,” tandasnya. (Amas)
