TASIKMALAYA (CM) – Tim Gugus Tugas Percepatan dan Penanganan Covid-19 Kabupaten Tasikmalaya menggelar rapat koordinasi (rakor) membahas peningkatan kasus pemaparan virus corona di Kabupaten Tasikmalaya, Senin (23/11/2020).
Dalam rakor tersebut dibahas tentang rencana penerapan pembatasan sosial berskala mikro dan komunitas (PSBMK) dengan menentukan titik lokasi kerawanan penyebaran Covid-19 di tingkat kecamatan sampai ke desa. Termasuk pelaksanaan karantina terpusat dengan menyiapkan tempat atau gedung untuk isolasi pasien Covid-19.
Ketua Pelaksana Harian Gugus Tugas Covid-19 Kabupaten Tasikmalaya Dr Mohamad Zen mengatakan, hasil rapat koordinasi diketahui bahwa kondisi penyebaran pandemi Covid-19 dengan risiko tinggi.
“Sehingga kita melakukan beberapa hal. Di antaranya mengidentifikasi titik-titik yang rawan penyebaran. Setelah rapat koordinasi ini diputuskan nanti ada Pembatasan Sosial Berskala Mikro dan Komunitas (PSBMK). Dari hasil rapat koordinasi, ada sekitar 34 titik di 20 kecamatan yang masuk rawan. Kita masih pelajari, jadi ketika sudah ada di satu titik yang di-tracking kemudian tidak ada yang terpapar, maka tidak akan berlanjut atau PSBMK ini,” ujarnya.
Zen menambahkan, khusus bagi pasien positif Covid-19 disertai gejala, RSUD SMC menyiapkan dan menambah kembali kapasitas ruangan sebanyak 24 tempat tidur untuk isolasi. Hal itu sebagai upaya antisipasi lonjakan pasien dan yang bergejala ini bisa ditangani cepat dengan baik.
“Seperti kemarin, ada satu orang yang meninggal dunia akibat Covid-19, warga kita sepulang dari Bandung dan tidak sempat dirawat di ruang isolasi di RSUD SMC, di IGD sudah meninggal. Jadi tidak semua kejadian ada yang meninggal terpaparnya di kabupaten, tetapi di luar daerah,” katanya.
Namun, tambah dia, siapa pun dan dari mana pun, apalagi dari Kabupaten Tasikmalaya, tentunya akan ditangani secara cepat dan baik. Dengan menyiapkan penambahan ruangan isolasi dan perawatan pasien Covid-19 di RSUD SMC.
“Sampai Senin (23/11) ini wisma haji ini sudah terisi oleh 16 orang pasien terkonfirmasi positif Covid-19. Selain wisma haji, kita pun menyiapkan seluruh puskesmas yang memiliki ruang rawat inaf misalnya mes pemda di Cipatujah,” urainya.
Terakhir, Zen berpesan kepada masyarakat untuk tetap mejaga dan menjalankan protokol kesehatan supaya penyebaran Covid-19 bisa diminimalisasi.
“Kami minta masyarakat tidak mengabaikan protokol kesehatan dan menganggap bahwa aman dari penyebaran dan penularan Covid-19, karena kondisi di Kabupaten Tasik ini masih dalam kondisi justru meningkat kasusnya dengan resiko penularan yang cukup tinggi,” tutupnya. **