News

Pemkab Tasikmalaya Gerak Cepat Tangani Krisis Fasilitas Pendidikan

160
×

Pemkab Tasikmalaya Gerak Cepat Tangani Krisis Fasilitas Pendidikan

Sebarkan artikel ini
Wakil Bupati Tasikmalaya, Asep Sopari Al-Ayubi, bertemu dengan Menterian Pendidikan Dasar dan Menengah, Abdul Mu’ti, dalam acara Diskusi Panel dan Penyampaian Aspirasi Daerah di Gedung Kemendikdasmen Jakarta

KAB. TASIK (CM) – Di tengah keterbatasan anggaran daerah, Pemerintah Kabupaten Tasikmalaya memilih tak tinggal diam menghadapi krisis infrastruktur pendidikan. Alih-alih menunggu bantuan datang, Pemkab justru menjemput bola ke pemerintah pusat.

Langkah cepat itu dipimpin langsung Wakil Bupati Tasikmalaya, Asep Sopari Al-Ayubi. Ia membawa data dan aspirasi daerah ke Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah (Kemendikdasmen) di Jakarta. Di hadapan Menteri Abdul Mu’ti, Asep menegaskan bahwa ribuan ruang belajar di Tasikmalaya kini butuh perhatian segera.

“Kami tak ingin hanya mengeluh soal keterbatasan APBD. Hari ini kami datang untuk memastikan anak-anak kami bisa belajar di tempat yang layak,” ujar Asep usai pertemuan di Gedung Kemendikdasmen, Kamis, 16 Oktober 2025.

Data Pemkab mencatat, dari 1.062 sekolah dasar dan 313 sekolah menengah pertama di Tasikmalaya, mayoritas dalam kondisi rusak.

Kepala Bidang SMP Dinas Pendidikan dan Kebudayaan, Jani Maulana, menyebutkan 268 sekolah menengah mengalami kerusakan, mulai dari ringan hingga berat.

“Kondisinya memprihatinkan. Banyak bangunan yang sudah tidak layak digunakan,” kata Jani.

Baca Juga: Usai Kasus Keracunan, MBG Kini Wajib Lewat Uji Laboratorium Polres Tasikmalaya

Situasi ini membuat Pemkab tak punya pilihan selain menggandeng pemerintah pusat. Asep menyebut, dengan skala kerusakan yang besar, anggaran daerah mustahil menutupi seluruh kebutuhan revitalisasi.

“Dana APBD jelas tak cukup. Karena itu, kami aktif melobi agar ada intervensi dari pusat,” ucapnya.

Upaya itu mulai menunjukkan hasil. Tahun ini, lebih dari 150 sekolah dasar di Tasikmalaya menerima bantuan perbaikan ruang kelas dari pemerintah pusat. Namun, Asep menyebut itu baru langkah awal.

“Perjuangan belum selesai. Kami akan terus berikhtiar agar sekolah-sekolah yang rusak berat bisa segera mendapat bantuan,” katanya.

Di balik deretan angka dan lobi anggaran, Pemkab Tasikmalaya membawa satu tekad, yakni memastikan setiap anak berhak belajar di ruang yang aman dan nyaman.

“Ini bukan semata soal bangunan,  namun soal masa depan anak-anak Tasikmalaya, pungkasnya.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *