KAB TASIKMALAYA (CM) – Pemerintah Kabupaten Tasikmalaya meninjau langsung patung-patung yang ditemukan di kawasan wisata Batu Mahpar, di Kampung Tegalmunding, Desa Linggawangi, Kecamatan Leuwisari pada Rabu (12/02/2020). Peninjauan tersebut untuk membuktikan informasi yang ramai di media mengenai penemuan patung kuno.
Kepala Dinas Pariwisata, Pemuda, dan Olahraga, Ir. Safari Agustin mengaku baru menerima laporan terkait penemuan patung. Maska dari itu pihaknya langsung datang ke lokasi. “Benar ada penemuan patung-patung di lokasi ini. Tapi menyangkut keberadaan patung memiliki nilai sejarah atau tidak, kami tidak punya kewenangan menentukannya,” kata Safari.
Atas penemuan tersebut, pihaknya akan segera membuat melaporkannya ke Balai Arkeologi Jawa Barat. Ia pun berharap, Balai Arkeologi dapat mengirimkan tim untuk melakukan penelitian. “Dengan begitu, kejelasan nilai patung-patung tersebut dapat segera diketahui,” ungkapnya.
Safari menegsakan, jika patung-patung tersebuyt akhirnya dinyatakan sebagai salah satu cagar budaya, pemerintah akan mengamankannya. “Sebab, penemuan cagar budaya pasti akan menjadi kekayaan daerah khususnya Kabupaten Tasikmalaya,” tambah ia.
Sementara itu Pemilik kawasan Batu Mahpar, Irjen Pol (Purn) Anton Charliyan mengungkapkan bahwa patung-patung sebenarnya telah ditemukan oleh para pekerjanya sejak 2013. Lantaran tak dianggap benda berharga, ia menginstrusikan para pekerja untuk menguburnya di satu lokasi.
Anton pun berencana akan membuat museum di kawasan itu. Patung-patung lawas dianggapnya bisa menambah koleksi museumnya karena memiliki nilai seni yang tinggi. (Amas)