PANGANDARAN (CM) – Ditengah Pandemi virus corona atau covid-19. Pemerintah Kabupaten Pangandaran, Jawa Barat mengucurkan dana sebesar Rp 4,3 miliar untuk ganti rugi kepada sejumlah warga terdampak normalisasi Sungai Cikidang di Kecamatan Pangandaran, Jumat (03/04/2020).
Penyerahan ganti rugi disaksikan langsung oleh Bupati Kabupaten Pangandaran Jeje wiradinata,
Ketua DPRD Kabupaten Pangandaran Asep Nurdin MM, Anggota DPRD Kabupaten Pangandaran Praksi PDI-Perjuangan, Hamdan, Sri Rahayu, Asda I Kabupeten Pangandaran Drs. Rida Nirwana, Kepala Badan Pengelolaan Keuangan daerah Kabupaten Pangandaran Drs. Suhendar, Camat Pangandaran Drs. Yadi Setiadi, Kades Wonoharjo Dede Suprapto, Kades Pananjung Dedi Hermawan, Kades Babakan Undang Herdi serta 15 orang Masyarakat yang mendapat uang ganti rugi Normalisasi.
Bupati Pangandaran Jeje Wiradinata mengatakan, bahwa warga yang menerima ganti rugi terdampak normalisasi sungai cikidang sebanyak 245 orang dari tiga desa dan diserahkan secara simbolis kepada 15 orang.
“Sengaja acara di adakan sederhana mengingat dalam keadaan saat ini adanya Virus Corona (Covid-19),”ujarnya kepada wartawan, Jumat (03/04/2020).
Jeje menyampaikan, atas nama Pemda Kabupaten Pangandaran dirinya menyerahkan ganti rugi uang kepada warga yang terdampak normalisasi sungai Cikidang dan semoga uang ganti rugi tersebut dapat bermanfaat.
“Sebenarnya proyek normalisasi Sungai Cikidang kewenangannya ada di Provinsi Jawa Barat, namun untuk ganti rugi tidak masuk dalam anggaran. Sementara masyarakat tentu tidak mau tahu yang penting lahan warga terdampak harus menerima penggantian,”terangnya.
Jeje mengaku, karena Pemprov tidak menganggarkan maka Pemkab Pangandaran mengambil alih dan akhirnya dibayar dari APBD Kabupaten Pangandaran.
“Memang nilai nominal yang diterima warga bervariasi mulai dari Rp.500 ribu hingga Rp.100 juta, tergantung luas lahan yang terdampak normalisasi sungai,”katanya.
Dalam kesempatan tersebut, Orang nomor satu di Kabupaten Pangandaran itu meminta agar warga masyarakat percaya kepada pemerintah dan jangan di jadikan politis yang tidak karuan, karena tidak ada pemerintah yang ingin menyengsarakan rakyatnya.
“Saya sebagai bupati tidak tinggal diam dalam menghadapi Virus Corona ini, kami berusaha untuk melakukan pencegahan, saya harap masyarakat untuk patuh terhadap himbauan dari pemerintah,”ucap Jeje.
Menurut dia, sampai hari Ini tidak ada orang yang kelaparan dan kita semua harus bersabar dan bertawaqal. Saat ini, pemda sedang menyiapkan langkah -langkah di antaranya, menyetok beras satu ribu ton dan akan di simpan di warung-warung kecil.
“Masyarakat tinggal menukarkan dengan kupon perorang kebagian 10 kilogram. Selain itu, pihaknya juga akan membagikan tambahan voucer belanja untuk lauk pauknya sebesar Rp 75 ribu,”jelasnya.
Jeje juga mengimbau masyarakat untuk pencegahan Virus Corona mengingatkan social distancing yang diberlakukan pemerintah penting untuk memutus mata rantai penyebaran virus tersebut.
“Kami berharap masyarakat disiplin dalan menerapkan social distancing ini. Dan masyarakat senantiasa melakukan pola hidup sehat dengan rutin mencuci tangan dan menjaga daya tahan tubuh, “pungkasnya. (Andriansyah)