News

Pemkab Bandung Barat Dorong Produktivitas Tembakau Melalui Program DBHCHT

7
×

Pemkab Bandung Barat Dorong Produktivitas Tembakau Melalui Program DBHCHT

Sebarkan artikel ini
Pemkab Bandung Barat Dorong Produktivitas Tembakau Melalui Program DBHCHT

BANDUNG BARAT (CM) – Pemerintah Kabupaten Bandung Barat (KBB) terus memperkuat sektor pertanian tembakau sebagai salah satu komoditas unggulan daerah, khususnya di wilayah selatan.

Melalui program pengembangan dan optimalisasi lahan tembakau yang didukung Dana Bagi Hasil Cukai Hasil Tembakau (DBHCHT), Pemkab KBB mendorong peningkatan produktivitas sekaligus menjaga kualitas hasil panen agar mampu bersaing di pasar nasional.

Kepala Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (DKPP) KBB, Lukmanul Hakim, menyampaikan bahwa saat ini terdapat sekitar 150 hektare lahan tembakau yang tersebar di sejumlah kecamatan, terutama Cipongkor, Rongga, dan wilayah sekitarnya. Potensi tersebut dinilai sangat strategis untuk terus dikembangkan demi meningkatkan kesejahteraan petani.

“Kita memiliki lahan tembakau yang cukup luas dan produktif. Melalui dukungan DBHCHT, tugas kita sekarang adalah memastikan pengelolaannya lebih optimal melalui pembinaan, pendampingan, serta penerapan teknologi pertanian yang tepat,” ujar Lukman.

Sebagai langkah konkret, DKPP KBB telah melakukan pendataan ulang terhadap lahan-lahan potensial serta menyalurkan bantuan benih unggul varietas lokal, seperti tembakau mole, yang terbukti cocok dengan karakteristik tanah dan iklim Bandung Barat. Program ini menjadi bagian dari pemanfaatan DBHCHT yang diarahkan untuk mendukung peningkatan kualitas bahan baku tembakau di tingkat petani.

Selain bantuan sarana produksi, petani tembakau juga mendapatkan pendampingan teknis secara intensif dari penyuluh pertanian. Pendampingan tersebut mencakup praktik budidaya yang lebih efisien, ramah lingkungan, hingga pengendalian hama dan penyakit tanaman.

“Kami ingin lahan yang sudah ada benar-benar produktif. Petani juga kita dorong menggunakan varietas lokal yang adaptif, sehingga hasil panen lebih stabil dan berkualitas,” kata Lukman.

Ia menambahkan, pengembangan tembakau melalui program DBHCHT ini sejalan dengan arah kebijakan Bupati Bandung Barat yang menempatkan tembakau sebagai komoditas pertanian unggulan berdaya saing tinggi.

“Arahan Bupati jelas, tembakau Bandung Barat harus menjadi produk khas daerah. Bukan hanya unggul dari sisi kuantitas, tetapi juga kualitas dan nilai tambahnya,” ungkapnya.

Tidak hanya berhenti pada aspek budidaya, DKPP KBB juga menyiapkan pelatihan dan program modernisasi pertanian yang didanai DBHCHT, termasuk pengenalan alat-alat pascapanen modern.

Langkah ini diharapkan dapat mempercepat proses pengolahan hasil panen serta meningkatkan nilai jual produk tembakau.

Melalui program ini, petani didorong tidak hanya mahir dalam proses tanam, tetapi juga mampu mengelola hasil panen secara lebih profesional, termasuk dalam aspek pengemasan dan pemasaran.

Lukman menegaskan, optimalisasi lahan tembakau yang didukung DBHCHT akan menjadi pondasi penting dalam transformasi sektor pertanian Bandung Barat menuju sistem yang lebih efisien, produktif, dan berkelanjutan.

“Kita ingin tembakau Bandung Barat menjadi contoh pertanian modern yang berdaya saing, menghasilkan kualitas terbaik, dan pada akhirnya mampu meningkatkan kesejahteraan petani,” pungkasnya. (Diskominfotik KBB)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *