BANDUNG, (CAMEON) – Institut Teknologi Bandung (ITB) mengadakan International Conference on Mathematics and Natural Sciences (ICMNS) acara berlangsung hari Senin (31/10) hingga hari Jumat (04/11). Dalam acara tersebut, ITB mengundang tiga pemenang nobel dan penghargaan International lainnya. Yakni, Prof.Robert Huber (Nobel laureate in chemistry 1988) pada 2011, Prof.Cedric Villani (Field Medalist 2010) pada 2011, dan Prof. Brian Schmidt (Nobel Laureate in Phycics 2011) pada 2014.
Pada ICMNS ke enam tahun ini, ITB mengundang Prof.Gerard t Hooft, pemenang hadiah Nobel fisika tahun 1999 untuk menjadi pembicara kunci pada konferensi ini. Pria kelahiran 5 juli 1946 silam ini terkonsentrasi pada teori gauge lubang hitam (black hole), gravitasi kuantum (quantum gravity), dan aspek dasar mekanika kuantum.
Lebih jauhnya, kontribusi tersebut untuk keilmuan fisika teoretik adalah dengan memberikan bukti bahwa teori guage dapat direnormalisasi, regularisasi dimensional dan prinsip holografik. Gerard menunjukan ketertarikannya pada bidang sains sejak dini.
Tercatat beliau pernah mengikuti olimpiade matematika nasional sejak usia 16 dan mendapatkan medali perak. Lalu, pendidikan tingginya di mulai setelah masuk program studi fisika di Uterch University dan mengambil fokus studi fisika teoretik.
Partikel elementer di bawah supervisi Professor Martinus Veltmean, yang memiliki spesialisasi teori yang Mills. Saat itu, dia menjelaskan, Mills menjadi subjek yang cukup menarik karena adanya pandangan bahwa medan tidak dapat direnormalisasi.
Solusi dari masalah tersebut pada awalnya tidak dapat diketahui orang, tetapi Prof. T hooft kemudian dapat menemukan prosedur renormalisasi medan yang Mills tak bermassa. Setelah publikasi pertamanya terbit, publikasi ke duanya tentang teori yang Mills dengan medan bermassa yang memiliki medan magnet. Di mana symmetrry breaking secara spontan dapat di renormalisasi.
“Kunjungan saya ke ITB dalam rangka memberikan inspirasi pencerdasan kepada masyarakat umum dalam bidang ini. Sekaligus untuk memberikan inspirasi kepada kaum pelajar di Indonesia untuk memajukan sains dan teknologi,” ujarnya di press conference di Rektorat ITB, belum lama ini.
Lalu agenda hari ini (1/11) dirinya akan mengisi sesi telekonferensi yang terhubung dengan universitas di Indonesia. Selanjutnya, kuliah ke dua yang akan diberikan pada Rabu (2/11) di Aula barat mengisi seminar bertema “Standard Model and Beyond”. Dan kuliah ketiga pada Kamis (4/11) di Sasana Budaya Ganesha ITB mengisi kuliah umum dengan judul “Grand Public Lecture” dengan sasaran masyarakat umum.
“Lalu saya akan menghadiri acara gala dinner yang bertuan rumah Gubernur Jawa Barat pada hari Rabu (2/11), mendatang. Dan mengunjungi situs observatorium Bosscha,” tutupnya. (Nta)
