News

Pembangunan Jembatan Bailey Tak Sesuai Target

569
×

Pembangunan Jembatan Bailey Tak Sesuai Target

Sebarkan artikel ini

TASIKMALAYA (CM) – Sebelumnya Jembatan Bailey atau jembatan sementara Cipatujah dijanjikan akan dibangun hari ke dua pasca bencana alam melanda. Itu, dikatakan Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) melalui Kasat Ker PJN Jabar Regional lll Dr. Andri Irfan, St.

Namun, target tersebut tak terwujudkan. Pasalnya, mengalami hambatan cuaca alam yang tidak mendukung dan perjalanan pendistribusian material dan alat berat mengalami hambatan, sehingga harus berputar arah melewati jalur selatan Garut.

Sejak Rabu (07/11/2018), sejumlah konstruksi jembatan Bailey telah sampai ke lokasi robohnya Jembatan Cipatujah. Pada Jumat (09/11/2018), nampak sejumlah teknisi mulai melakukan perakitan jembatan sementara tersebut.

Zahril, selaku Asisten Kepala Satuan Kerja Balai Besar Pelaksanaan Jalan Nasional (B2PJN) Wilayah III Jawa Barat, mengatakan rencana tahap awal perakitan dimulai dengan pemasangan konstruksi bailey di darat atau di atas sisa jembatan mulai Jumat kemarin. “Saat ini kami masih berusaha agar jembatan sementara dapat terselesaikan sesuai jadwal, enam hari pasca dikerjakan,” paparnya, Sabtu (10/11/2018).

Ia menyebut bahwa waktu penyelesaian sangat bergantung pada kondisi cuaca dan arus Sungai Cipatujah. Hal itu menjadi pertimbangan pihaknya demi menghindari adanya kecelakaan kerja selama proses perakitan jembatan.

Jika tidak ada kendala cuaca dan arus sungai, jembatan bailey ditargetkan rampung dalam lima hingga enam hari ke depan. Menurut Zahril, arus sungai cukup menjadi pertimbangan karena konstruksi jembatan memerlukan dua titik tiang pancang untuk menyangga jembatan.

“Jika panjang jembatan tak sampai 30 meter, maka tidak diperlukan tiang pancang. Namun, karena jembatan bailey di Cipatujah memiliki panjang ruas sekitar 70 meter, maka diperlukan dua titik tiang pancang,” jelas Zahril.

Diperkirakan, konstruksi tiang pancang akan tiba di lokasi pada hari ini. Setelah itu, tiang pancang akan dipasang menggunakan crane yang disiapkan di jembatan sisi timur dan barat. Ia mengungkapkan, demi menghadirkan crane di jembatan sisi barat, maka akan dimobilisasi melalui Sukabumi. Hal itu dilakukan mengingat adanya beberapa jembatan di Garut tengah dilakukan perbaikan sehingga tidak dapat dilalui oleh kendaraan besar.

Saat ini, BP2JN telah menerjunkan 17 teknisi untuk merakit jembatan sementara. Selanjutnya, jumlah personel akan dilakukan penambahan agar proses perakitan dapat selesai sesuai target waktu yang telah ditetapkan.

“Meski beberapa hari terakhir hujan kerap turun dan arus sungai cukup deras. Namun, berdasarkan assessment, hingga saat ini kondisi morfologi sungai masih dinilai layak untuk dipasang tiang pancang,” pungkas Zahril. (Edi Mulyana)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *