BANDUNG (CM) – PT Kereta Api Indonesia (Persero) Daerah Operasi (Daop) 2 Bandung memberikan penghargaan khusus kepada Nur Daffa Pratama, seorang siswa SMP sekaligus pecinta kereta api (railfans).
Daffa dinilai telah menunjukkan kepedulian tinggi terhadap keselamatan perjalanan kereta api dengan aksi cepatnya melaporkan potensi gangguan di jalur rel. Berkat tindakannya, KAI dapat segera melakukan langkah antisipasi demi kelancaran operasional.
Penghargaan diserahkan langsung oleh Executive Vice President (EVP) Daop 2 Bandung, Dicky Eka Priandana.
“Apresiasi ini merupakan bentuk terima kasih KAI atas kepedulian masyarakat, khususnya generasi muda seperti adik Daffa, yang telah membantu mencegah potensi gangguan perjalanan kereta api,” kata Kuswardojo, Manager Humasda KAI Daop 2 Bandung, Jumat 26 September 2025.
Meski masih duduk di bangku SMP, kepedulian Daffa disebut sebagai bentuk tanggung jawab sosial yang layak dijadikan contoh.
“Kami berharap apa yang dilakukan adik Daffa bisa menginspirasi masyarakat lain untuk peduli dan terlibat dalam menjaga keselamatan perjalanan kereta api,” tambah Kuswardojo.
KAI menegaskan keselamatan kereta api bukan hanya tanggung jawab perusahaan, melainkan juga masyarakat. Partisipasi bisa diwujudkan dengan tidak beraktivitas berbahaya di sekitar rel, berhati-hati saat melintasi perlintasan sebidang, hingga melaporkan potensi gangguan seperti longsoran atau benda asing di jalur.
“Keterlibatan masyarakat adalah kunci penting untuk menjaga kelancaran perjalanan. Semangat gotong royong akan memperkuat rasa memiliki terhadap transportasi publik yang menjadi andalan bersama,” ujar Kuswardojo.
Menurut data KAI, insiden di perlintasan maupun gangguan jalur masih kerap terjadi akibat kurangnya kewaspadaan. Dengan adanya contoh nyata dari Daffa, KAI berharap lahir kesadaran baru di tengah masyarakat mengenai pentingnya keselamatan bersama.
“Kereta api adalah milik kita bersama. Keselamatan dan kelancarannya menjadi tanggung jawab bersama. Dengan adanya aksi nyata seperti ini, kami optimistis akan semakin banyak masyarakat yang peduli terhadap transportasi massal yang ramah lingkungan,” tutup Kuswardojo.
