TASIKMALAYA (CM) – Pasca terjadinya bencana alam banjir bandang beberapa hari lalu, aktivitas belajar mengajar di Cipatujah masih belum efektif. Bahkan, sekolah diliburkan untuk sementara tanpa ada pemberitahuan akibat sulitnya komunikasi karena Jembatan yang biasa dilalui para siswa putus dihantam derasnya Air Sungai Ciandum.
Kepala SMP Negeri 1 Cipatujah, Juhana mengatakan bencana yang terjadi sangat berdampak terhadap kegiatan belajar mengajar. Namun tidak semuanya diliburkan.
“Tidak semuanya, tapi yang diperbolehkan libur khusus bagi para korban terdampak banjir. Namun kegiatan belajarnya diusahakan dilaksanakan di rumahnya masing-masing. Meski belajar di sekolah masih belum efektif karena melihat kondisi cuaca. Kalau cuaca tidak mendukung terpaksa siswa yang belajarpun langsung dipulangkan,” paparnya, Kamis (08/11/2018).
Berdasarkan pantauan, sekolah-sekolah yang belum efektif melakukan kegiatan belajar di antaranya SDN Sukajaya Cipatujah, SMP dan SMK, sebagian siswa yang tidak terkena dampak banjir bandang terpaksa dipulangkan mengingat kondisi sekolah dan kelas masih digembok.
Selain itu sekolahnya nampak sepi tidak banyak yang masuk. Hal itu dikatakan siswa kelas 6, Hervia, siswa SMK Pamayang asal Kampung Jepara RT 01/01 Desa Ciandum Kecamatan Cipatujah mengaku tak bisa belajar di sekolah karena tidak ada akses jalan akibat jembatan yang biasa dilalunya ambruk.
“Ya terpaksa libur, bantu-bantu ibu beresin rumah dan semua perabotan sisa terendam banjir. Selain itu semua perlengkapan sekolah mulai pakaian, buku, tas, sepatu dan lainnya hanyut terendam banjir bandang, sehingga tidak ada satu pun yang berhasil diselamatkan,” papar Hervia.
Ditempat lain dalam pantauan, hal yang sama dialami sekolah SMPN 1 Cipatujah. Banyak siswa-siswinya yang belum masuk sekolah. (Edi Mulyana)
