CILEGON (CM) – Pangdam III/Siliwangi, Mayjen TNI Tri Soewandono mendampingi Panglima TNI Marsekal TNI Hadi Tjahjanto, S.I.P, menggelar kegiatan doa bersama dengan masyarakat Banten yang diselenggarakan di Eco Park PT. Indonesia Power Suralaya Cilegon, Selasa Malam (26/03/2019).
Kegitan tersebut digelar dalam rangka latihan kesiapan operasional Koarmada I di PLTU Suralaya yang dihadiri oleh sekitar 5.000 orang santriwan dan santriwati dari 20 pondok pesantren yang ada di wilayah Banten.
Acara mengusung tema Melalui Istighosah Prajurit TNI dan Masyarakat Kita Wujudkan semangat kebersamaan, rasa kekeluargaan serta memperkokoh kemanunggalan TNI-Rakyat dalam menjaga NKRI.
Doa bersama dilaksanakan dengan tujuan agar latihan yang diselenggarakan dapat terlaksana dengan aman dan lancar serta mencapai tujuan dan sasaran latihan sesuai dengan yang diharapkan.
Kegiatan diawali dengan pembacaan ayat suci Al-Qur’an, kemudian dilanjutkan sambutan dari Direktur Utama Indonesia Power Bpk Hanafi berharap kepada TNI dan Masyarakat sekitar PLTU Suralaya agar memberikan dukungan kepada PT. Indonesia Power, PLTU Suralaya yang berada di daerah Cilegon Banten yang merupakan penyuplai pasokan listrik pulau Jawa dan Bali.
Dengan adanya dukungan dari TNI dan Masyarakat serta komponen lainnya maka PLTU Suralaya dalam kegiatan operasionalnya akan berjalan dengan lancar demi kemajuan bangsa dan Negara Indonesia.
Dalam sambutannya, Panglima TNI menyampaikan bahwa dalam setiap kunker kemanapun, dirinya selalu bersilaturahmi dengan para tokoh. “Silaturahmi kepada para ulama dan para santri ke pondok pesantren, karena pondok pesantren itu merupakan samuderanya Ilmu,” ungkapnya.
Ia menuturkan, ada 3 unsur yang tidak dapat dipisahkan yaitu ponpes, pengasuh dan santri yang harus selalu dijaga untuk keutuhan NKRI. “Santri merupakan sumber daya manusia yang disiapkan untuk dijadikan sebagai generasi muda terpilih dan unggul untuk membangun bangsa dan Negara sesuai dengan cita-cita bangsa Indonesia di tahun 2045 yang akan menjadi bangsa terbesar diurutan 4 besar dunia,” ucapnya.
Menurutnya, sekarang sudah masuk dalam revolusi industri, sehingga kehidupan akan menjadi mudah. Namun, setiap perkembangan teknologi akan menimbulkan dampak positif dan negatif. “Positifnya kita akan selalu dipermudah dalam segala hal, sedangkan dampak negatifnya yang paling menonjol yaitu mudahnya beredar berita hoax atau berita bohong yang sangat mungkin akan dapat memecah belah bangsa,” katanya.
Oleh karena, lanjut ia, semua harus bijak dalam menilai berita dan menggunakan medsos agar tidak mudah menerima berita dengan mengeceknya terlebih dahulu tentang kebenaraannya sebelum menyebarkan.
Panglima TNI juga menyampaikan, tugas TNI dan Polri adalah menjaga Keutuhan NKRI. Oleh sebab itu, latihan merupakan suatu hal yang penting dan suatu pembekalan kepada Prajurit untuk meyakinkan rakyat Indonesia bahwa TNI selalu siap menjaga keamanan NKRI, melindungi segenap masyarakat dan siap menangkal segala ancaman baik dari luar maupun dari dalam.
Ia mengajak kepada santriwan dan santriwati untuk selalu menjaga persatuan dan kesatuan bangsa dan kebhineka tunggal ikaan sebagai salah satu modal dasar dalam menyongsong Indonesia emas 2045.
Dalam setiap pengabdiannya kepada bangsa dan Negara, sambung Panglima TNI, selalu memegang teguh jati diri TNI yaitu, TNI adalah Tentara Rakyat, Tentara Pejuang, Tentara Nasional dan Tentara profesional.
Pihaknya berpesan agar selalu menghindari bahaya Narkoba, memerangi Narkoba karena akan menghancurkan mental bangsa dan akan menjadi hal terburuk yang akan menghambat tercapainya Indonesia emas 2045.
Pelaksanaan doa bersama dan istighosah dengan masyarakat Banten dipimpin langsung oleh tokoh agama Banten K.H. Abuya Dimyati, dan pada Intinya do’a tersebut ditujukan untuk kelancaran dalam pelaksanaan latihan kesiapsiagaan operasional Koarmada I di PLTU Suralaya.
Kegiatan tersebut diharapkan dapat memacu semangat kebersamaan dan rasa kekeluargaan, persatuan dan kesatuan bangsa Indonesia dapat terwujud demi tetap tegaknya NKRI dan selalu siap dalam menyongsong Indonesia Emas 2045.
Disela-sela rangkaian acara, Panglima TNI turut memberikan bantuan sembako dan uang pembinaan kepada 20 pondok pesantren yang ada di Provinsi Banten. (Intan)