News

Pangdam III/Siliwangi : Sampah Jadi Polemik dan Masalah yang Belum Terselesaikan

212
×

Pangdam III/Siliwangi : Sampah Jadi Polemik dan Masalah yang Belum Terselesaikan

Sebarkan artikel ini

KOTA BANDUNG (CM) – Pangdam III/Siliwangi, Mayjen TNI Tri Soewandono bersama para insan media, penggiat dan pemerhati lingkungan Peduli Citarum melakukan pertemuan di Ruang Silihwangi Makodam III/Siliwangi, Jalan Aceh No. 69 Kota Bandung, Kamis (04/07/2019).

Kegiatan tersebut dilakukan dalam rangka silaturahmi sekaligus menyamakan visi dan misi dalam hal penanganan Sungai Citarum yang terbungkus dalam program Citarum Harum. Yang dihadiri oleh para insan media, Kepala BBWS, Lingkungan Hidup dan penggiat serta pemerhati lingkungan. Pangdam mengatakan bahwa kegiatan dilakukan bersama-sama dan mempunyai satu misi untuk memajukan Jawa Barat.

“Kita kemarin jarang berkumpul karena kita Militer Netral. Jangankan kumpul-kumpul, untuk foto saja tidak berani karena begitu difoto kemudian di upload ke medsos bisa jadi masalah. Citarum ini kalau saya pelajari dari awal, berawal dari penggiat lingkungan yang peduli terhadap keadaan sungai ini yang kotor. Kemudian disusunlah suatu rencana dengan Pentahelik, semua komponen masyarakat diikut sertakan untuk mendesain bagaimana Citarum kedepan,” tutur Pangdam.

Selanjutnya, Pangdam mengungkapkan, sungai Citarum menjadi beranda depan rumah. Artinya, ketika bangun tidur maka sungai harus dalam keadaan bersih.

“ Masalah hingga sekarang belum terselesaikan itu adalah sampah, saya selalu bilang kepada para Dansektor bahwa ini memang dilema, satu sisi kalau sampah ini tidak dimasukkan kedalam incinerator tentu akan ngumpul. Begitu dibakar pasti ada asap dan ada efek karbonnya, tetapi apa boleh buat dari pada sampah menumpuk. Apalagi sampah yang ada mencapai 340 ribu ton per hari, masyarakat tidak punya pilihan dengan membuang sampah ke sungai, tapi sekarang sedikit-sedikit kebiasaan buang sampah ke sungai dapat teratasi, “ terangnya.

Untuk penanganan sampah, yang pertama harus kita lakukan adalah merubah mindset masyarakat bahwa sungai itu adalah serambi depan rumah kita dan sungai ini merupakan sumber kehidupan bagi orang banyak. Hal ini tidak mudah maka kita libatkan para akademisi, serta para media untuk menyampaikan pesan sehingga masyarakat sadar tetapi juga tidak kalah pentingnya harus menyiapkan solusi tempat pembuangan sampah, “ tandas Pangdam. (Intan)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *