KOTA TASIMMALAYA (CM) – DH, warga Ampera Kecamatan Cipedes Kota Tasikmalaya ditemukan sudah tidak bernyawa, di tempat kerjanya di Daeler Mitsubisi Dahana Berlian, Jalan HZ Mustofa Kecamatan Tawang Kota Tasikmalaya, Rabu (16/10/2019).
DH sehari-harinya bekerja sebagai petugas cleaning service di daeler tersebut. Biasanya DH bekerja mulai pagi, dan pada Rabu (16/10) ini DH membuat kaget semua pekerja dealer.
DH ditemukan sudah tidak bernyawa dan ditemukan tergantung di tangga dealer saat hendak mau ke toilet.
“Saat saya akan ke toilet, malah menemukan korban Dede sudah tewas dengan posisi tergantung dengan tali tambang warna biru,” ungkap salah seorang saksi sekaligus security dealer, Agus, saat ditemui wartawan di dealer tersebut, Rabu (16/10).
Agus mengungkapkan, korban gantung diri pertama kali ditemukan tergantung di tangga daealer ke arah ke toilet.
Padahal sebelumnya, kata dia, sekitar pukul 06.13 WIB Agus sempat mengobrol dan ngopi bareng. Ada beberapa orang pagi itu disekitar dealer, termasuk ada DH didalamnya.
“Sempat mengajak ngopi. Namun sekitar pukul 6.30, korban masuk ke tangga lantai dua. Katanya mau beres-beres ruangan teknik,” jelas Agus.
Tanpa curiga, dia pun melanjutkan aktivitas pagi seperti biasa. HIngga beberapa saat kemudian, Agus berniat ke toilet dan menemukan DH sudah mati dengan posisi tergantung.
“Setelah ditemukan tewas dalam kondisi tergantung, saya memberitahukan kepada rekan-rekan yang lain. Selanjutnya, beramai-ramai korban diturunkan san dibawa ke mushola,” katanya.
Agus dan beberapa orang lainnya masih belum yakin bahwa DH sudah tiada. Apalagi belum lama sejak ngopi pagi itu, DH masih terlihat biasa.
“Dibawa ke mushola. Kita ingin memastikan apakah korban masih bernyawa atau tidak, karena rentang waktu korban terakhir terlihat dan saat ditemukan tergantung tidak lama,” ungkapnya.
Kapolsek Tawang, Iptu Engkos Kosasih mengatakan, setelah menerima laporan dari pihak deaaler, pihaknya dengan tim indentifikasi Polres Tasikmalaya Kota langsung mendatangi TKP.
Saat polisi datang, kata Engkos, korban sudah dievakuasi ke mushola. Polisi pun melakukan olah TKP dan mengumpulkan keterangan dari saksi-saksi.
“Diduga korban mengakhiri hidupnya dengan gantung diri, karena masalah ekonomi di keluarganya,” katanya.
Setelah polisi melakukan penyidikan, terungkap bahawa DH sedang menghadapi masalah keuangan. Polisi menemukan bukti berupa percakapan korban dengan istrinya melalui media pesan whatsapp.
“Guna kepentingan penyelidikan, korban dibawa ke kamar mayat RSUD dr Soekardjo untuk dilakulan otopsi,” sebutnya.
Kepergian DH membuat pihak keluarga syok. Terlihat istri korban tak henti-hentinya menangis saat tiba di rungan instalasi pemulasaraan jenazah.
Istri korban tak menyangka suaminya pergi untuk selamanya. Terlebih sebelum kejadian, dirinya sempat ngobrol dengan suaminya di rumah. (Edi Mulyana)





