KOTA TASIKMALAYA (CM) – Kantor Perwakilan
Bank Indonesia Wilayah Tasikmalaya bekerjasama dengan Pemerintah Daerah se-Priangan Timur untuk menyelenggarakan kegiatan Pagelaran Kreasi Priangan Timur, dalam rangka mendorong pemulihan ekonomi melalui pengembangan UMKM pesona bordir Priatim.
Opening Ceremony dilaksanakan mulai hari ini, Selasa (19/10/2020) sampai 24 Oktober 2020 secara luring dan daring. Dalam kegiatan Opening Ceremony itu, secara simbolis dilakukan peluncuran website showcase UMKM unggulan Priangan Timur di www.paaelarankreasipriangantimur.com.
Dalam website tersebut dapat dilihat produk-produk UMKM binaan Bank Indonesia Tasikmalaya dan binaan Dekranasda se-Priangan Timur. Website tersebut juga telah terhubung dengan sejumlah marketplace.
Kepala Departemen Regional Bank Indonesia, Dwi Pranoto, dalan sambutannya menyampaikan 3 kata kunci untuk pengembangan UMKM dimasa pandemi yaitu aglomerasi, sinergi dan digitalisasi.
“Aglomerasi merupakan upaya memperkuat konektivitas UMKM untuk memperkuat konektivitas UMKM pada industri nasional melalui korporatisasi UMKM untuk mendukung local dan global value chain,” jelas Dwi.
Ia menyebutkan, sinergi yang kuat dengan berbagai pihak yang terlibat dalam pengembangan
UMKM, sejatinya untuk menciptakan ekosistem yang mendukung usaha UMKM.
“Digitalisasi untuk mempercepat usaha UMKM melalui digitalisasi pemasaran maupun digitalisasi pembayaran. Pada opening ceremony juga menampilkan virtual fashion showkarya empat desainer ternama,
yaitu Wignyo Rahadi, Malik Moestaram, Rya Baraba dan Rika Mulle, yang dipadukan dengan bordir, batik dan tenun khas Tasikmalaya,” paparnya.
Dwi menyebutkan, rangkaian kegiatan pagelaran kreasi Priangan Timur meliputi showcase UMKM, webinar, business matching, business meeting, fashion show, lomba karya desain bordir, lomba
artikel, fotografi dan vlog.
“Kegiatan ini juga merupakan salah satu dukungan terhadap kegiatan karya kreatif Indonesia dan Karya kreatif Jawa Barat. Melalui kegiatan ini diharapkan dapat membantu pemulihan ekonomi Priangan Timur terutama sektor UKM agar bisa survive, bangkit kembali dan tetap optimis,” pungkasnya. (Edi Mulyana)
