BANDUNG (CM) – Parenting kepengasuhan yang digelar oleh Nisa Nur’alifah ini, boleh jadi sebagai langkah baru bagi orangtua dalam mendidik anaknya di usia dini.
Ada pemandangan yang tak biasanya saat mengunjungi Masjid Al-Hidayah, jalan Cidurian. Masjid yang berada di kawasan jalan Soekarno Hatta, Kota Bandung ini, tampak dipenuhi oleh sejumlah Ibu-ibu muda yang tengah mengikuti sebuah acara parenting kepengasuhan.
Parenting kepengasuhan adalah sebuah seminar yang memberikan edukasi kepada orangtua cara membimbing anak-anaknya yang masih berusia dini.
Acara yang berdurasi lebih dari tiga jam ini, digelar oleh Nisa Nur’alifah. Dia adalah salah satu warga asal jalan Cidurian Baru 12, Kota Bandung yang kerap memberikan sebuah seminar yang berkaitan dengan cara mengasuh anak di usia dini.
Untuk kali ini, pihaknya mengangkat tema, Home Education Anak Usia Dini. Sebuah tema yang memberikan nilai edukasi bagi sejumlah orangtua dalam membimbing si buah hatinya.
“Barusan saya mengupas tuntas bagaimana menerapkan Home Education bagi anak usia dini. Misalnya saja, apa itu Home Education, mengapa memilih Home Education, siapa yang terlibat di dalam Home Education, kapan dan di mana Home Education itu dilakukan, dan bagaimana memulai dan praktiknya,” paparnya.
Dia mengatakan, Home Education adalah pendidikan yang mengembalikan peran orangtua sebagai pendidik utama anaknya. Peran sekolah hanyalah sebagai peran pembantu untuk mendidik anak tersebut.
Menurutnya, fakta di lapangan membuktikan, tak sedikit para orangtua yang memberikan kepercayaan sepenuhnya untuk mendidik anak-anaknya kepada pihak sekolah. Padahal kata dia, yang mengendalikan pendidikan anak seutuhnya adalah pihak orangtua itu sendiri.
“Edukasi seperti ini harus lebih sering lagi dilakukan. Orangtua banyak yang tidak sadar, bahwa yang harus mendidik anak itu yang utama harusnya orangtua,” imbuhnya.
Kendati begitu dia menyebutkan, untuk mendidik seorang anak di usia dini, memang tidak hanya bisa dilakukan oleh orangtua saja, ada juga beberapa faktor pendukung yang harus terlibat di dalamnya, seperti keluarga, lingkungan, dan orang-orang sekitar.
“Untuk mendidik anak itu membutuhkan orang satu kampung. Artinya lingkungan sekitar sangat berpengaruh. Yang kami lakukan ini saling menularkan semangat untuk mendidik anak dengan sungguh-sungguh,” kata Nisa.
Saat ini kata dia, tak sedikit masyarakat yang mengangap bahwa belajar dan mencari ilmu itu hanya bisa dilakukan di sekolah saja. Padahal kata dia, proses belajar itu bisa dilakukan di mana saja, setiap tempat adalah sekolah, setiap pengalaman adalah belajar.
“Karakter di Indonesia itu, kebanyakan pintar, tapi tidak dewasa, karena moral bisa ditumbuhkan dari keluarga,” ucapnya.
Seminar yang sangat menarik ini, rupanya disambut baik oleh sejumlah peserta yang hadir pada saat itu. Ini terlihat pada sesi tanya jawab para peserta ini banyak menanyakan beberapa hal tentang Home Education. Misalnya saja, mempertanyakan mengenai teknis tentang Home Education, cara memulai, teknis menghadapi emosi anak, komunikasi pasangan, dan juga peran keluarga.
“Saya melihat peserta sangat antusias, mereka sangat aktif saat sesi tanya jawab.
Jumlah peserta ada sekitar 25, dari warga Cidurian dan luar,” imbuhnya.
Dengan adanya acara seperti ini, dia berharap sebagai orangtua mereka harus sadar betul, bahwa mendidik anak di usia dini itu peran utamanya adalah orangtua. Selain itu, ilmu yang disampaikannya ini bisa bermanfaat bagi semua pihak.
“Banyak kegiatan parenting itu mahal, tapi dengan begini banyak yang mau belajar secara cuma-cuma. Diharapkan lingkungan juga jauh lebih baik,” tambahnya. (Kky)