KAB TASIKMALAYA (CM) – Jelang Ramadhan dan Hari Raya Idul Fitri, sejumlah pengusaha Usaha Kecil Mikro Menegah (UMKM) di Kabupaten Tasikmalaya lesu akibat omzet penjualan turun drastis hingga 50 persen./
Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kabupaten Tasikmalaya, Nana Rukmana, Rabu (15/04/2020) mengatakan, dengan jumlah UMKM yang tercatat sebanyak 12.600 dengan 12 komoditas semuanya terdampak akibat wabah virus corona covid 19, sehingga dengan kejadian ini banyak tenaga kerja yang dirumahkan hampir 40 persen,
Dengan omset menurun tersebut, lanjut ia, kebanyakan para pengusaha kecil melakukan pemasaran ke luar Tasikmalaya, sehingga pemasaran banyak tersendat akibat wabah virus corona semakin meningkat.
“Dulu semenjak krisis moneter dampak UMKM relatif tidak terdampak, tapi untuk covid ini sangat terdampak dan mengeluh, sehingga keluhan ini para pengusaha ingin menjalin kemitraan dengan para pihak perbankan,” ujarnya.
“Sehingga perlu ada bantuan modal dengan waktu bulan dengan contoh bulan Desember bisa diperpanjang hingga bulan juni, tetapi dengan pinjaman yang sifatnya lunak, karena ini untuk membangkitkan kembali para UMKM sehingga tidak menyebabkan failit di perusahaannya,” tambahnya.
Dengan munculnya wabah corona ini, menurutnya, Dinas Kesehatan harus bisa memberdayakan para pengusaha bordir, di mana ada pengadaan melibatkan pengusaha bordir Kabupaten Tasikmalaya untuk pembuatan masker dengan spek keinginan dari dinas.
Sementara itu, menurut Enok Nur Adawiah, Konsultan Plut saat ditemui dalam pertemuan dengan para pengrajin produk unggulan Kabupaten Tasikmalaya menyampaikan omset pengusaa kecil menengah sangat menurun hingga 50 persen, sedangkan produk unggulan diantaranya kerajinan yakni bambu, bordir, pandan, mendong, golok dan gula semut.
“Tetapi dengan turunnya omset ini, kami tetap bersemangat untuk kembali meraih kesuksesan dengan membuat masker dengan bahan kain dengan spek dari dinas kesehatan,” tandasny. (Amas)