CIAMIS (CM) – Untuk mengatasi ketimpangan dan kemiskinan di masyarakat, Pemerintah terus menjalankan program membentuk dan mendirikan LKM Syariah di masyarakat.
Program tersebut berawal dari terbentuknya KNKS, Komite Nasional Keuangan Syariah yang merupakan wadah koordinasi, sinkronisasi dan sinergi arah kebijakan serta program strategis pembangunan nasional di sektor keuangan.
KNKS dipimpin langsung oleh Presiden RI dan Wapres yang memiliki tugas yaitu mempercepat, memperluas dan memajukan pengembangan keuangan syariah dalam rangka mendukung pembangunan ekonomi nasional.
OJK, salah satu anggota KNKS terus berupaya mendorong program pemberdayaan masyarakat melalui LKM Syariah di lingkungan Pesantren, menjadi program unggulan KNKS yang diketuai oleh Presiden.
Sarwono Kepala OJK Regional 2 Jawa Barat menjelaskan LKM Syariah bertujuan untuk meningkatkan kesejahteraan melalui pemberdayaan masyarakat dilingkungan Pesantren. “Karakteristik utama lembaga ini adalah adanya pendampingan dan pendekatan kelompok, tidak menghimpun Dana dari masyarakat” ungkapnya.
Ia menambakhan, sumber dananya berasal dari donatur dan menyalurkan Pembiayaan dengan imbal hasil rendah, setara 3 %/tahun.
“Sampai dengan Pertengahan Januari 2018 jumlah LKM Syariah yang telah diberi ijin dan diawasi oleh OJK yaitu sejumlah 16 LKM Syariah berbadan hukum koperasi dilingkungan ponpes diseluruh Indonesia,” tambahnya.
Adapun untuk wilayah Propinsi Jawa Barat, sudah ada 5 LKM Syariah yg telah beroperasi, 2 diantaranya di Ciamis, yaitu Koperasi LKMS Ranah Indah Darussalam dan Koperasi LKMS Nahdlatul Wathon Cijantung.
Mengenai para calon debitur akan mendapatkan pelatihan dasar terlebih dahulu sebelum menerima pembiayaan.
“Mereka juga akan menerima pendampingan mengelola bisnisnya secara berkala mengenai pengembangan usaha disertai dengan pendidikan agama yang dilakukan setiap kali pertemuan kelompok,” imbuhnya.
Pengurus LKM Syariah Nadlatul Wathon Abdul Azis mengatakan, akan menjalankan kegiatan operasional secara amanah. “Ini merupakan kepercayaan dari para donatur kepada kami para pengurus. Debitur yg dilayani juga pelaku usaha disekitar ponpes, sehingga karakter masyarakat disini kami sudah mengenalnya,” ujarnya. (Sopyan)