News

NES Tasikmalaya Siap Gelorakan Wirausaha Muda

226
×

NES Tasikmalaya Siap Gelorakan Wirausaha Muda

Sebarkan artikel ini

KAB TASIKMALAYA (CM) – Ini adalah kumpulan para pemuda mandiri dan menginspirasi. Mereka bersinergi membangun semangat kewirausahaan dalam bingkai asosiasi.

Hujan besar yang turun di Padakembang tak menyurutkan mereka untuk menjalin ikatan. Meskipun lembayung senja sudah redup, dan disusul langit yang semakin gelap, mereka tetap semangat untuk menyemut.

Mereka berdatangan dari berbagai titik di wilayah Kota Tasikmalaya, Kabupaten Tasikmalaya Wilayah Utara dan Singaparna. Lalu menggelar pertemuan bertemakan kewirausahaan.

Suasananya santai, hangat dan tetap visioner. Intinya, mereka semua sepakat satu langkah dan bersatu memajukam wirausaha pemula di wilayah Sukapura.

“Kepengurusan NES (New Entrepreneurs Society sudah terbentuk di Tasikmalaya. Digabung Kota dan Kabupaten,” ungkap Sulaeman, ketua NES Tasikmalaya, disela kegiatan saresehan dan rapat kerja NES, di Perum Rancapaku Indah Jalan Ikan Mas  blok K/ 157- 158 Desa Rancapaku Kecamatan Padakembang, Selasa (04/02/20120) petang.

Tempat mereka berkumpul adalah kediaman dari founder mereka, Yuana Sutyowati. Nama terakhir ini sudah tidak asing dalam dunia kewirausahaan dan pengembangan usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) di Indonesia. Jabatan terakhir beliau adalah Deputi Bidang Pembiayaan Kemenkop dan UKM.

Bujang asal Rajapolah yang karib disapa Sule ini menerangkan, NES merupakan komunitas wirausaha pemula. Telah terbentuk diberbagai wilayah di Indonesia. Pada Agustus tahun lalu, NES secara nasional sudah dideklarasikan di Yogyakarta.

“Pertemuan pengurus NES ini adalah untuk penguatan komunitas wirausaha pemula yang mandiri dan berkelanjutan. Sekaligus, kami sharing dan menimba ilmu langsung pada pembina yang kebetulan sedang berada di Tasikmalaya,” jelas Sule.

Seberapa penting komunitas ini? Sule menyebut, urgent. Karena wirausaha pemula harus bangkit dan matang secara ilmu dan jaringan. Dengan kata lain, para pengusaha pemula ini memiliki kebutuhan untuk bersilaturahmi.

“Kita harus mengorganisasikan diri agar memiliki jaringan usaha yang luas. Keinginan pengusaha pemula adalah naik kelas,” imbuhnya.

Sule berkata, NES Tasikmalaya sendiri dalam waktu dekat akan menggelar pelantikan dan saresehan. Acaranya direncanakan menghadirkan pengusaha pemula, pengurus NES Tasikmalaya,Jawa Barat dan Nasional, stakeholders di wilayah Kota dan Kabupaten Tasikmalaya, juga para pembina NES.

Selain pelantikan NES Tasikmalaya, kegiatan yang akan digelar juga akan diisi dengan focus group diskusi (FGD) dan penandatanganan nota kesepahaman bersama jaringan. Ia menegaskan, kegiatannya ini akan meneguhkan peran NES sebagai wadah inisiatif dari wirausaha pemula.

“Kita berharap pengusaha pemula naik kelas. Pengusaha di Tasikmalaya bisa semakin kreativ, bersikap mandiri, dan dinamis mereson peluang usaha yang ada,” tandasnya.

Ditempat sama, Founder NES Yuana Sutyowati menjelaskan, komunitas wirausaha pemula ini merupakan wadah prospektif untuk mengembangkan perekonomian nasional. Ia menilai, para wirausaha pemula ini telah mampu dan menunjukan kualitasnya.

“Mereka sudah mandiri, sudah bankable, yang mudah mendapatkan akses permodalan dari lembaga perbankan dan koperasi yang menyalurkan Kredit Usaha Rakyat,” tutur Yuana.

Dengan penuh semangat, Deputi Bidang Pembiayaan Kemenkop dan UKM yang mengakhiri pengabdiannya pada akhir 2019 kemarin ini mengutip data BPS Juni 2018. Katanya, peran UMKM di perekonomian nasional terhitung cukup besar.

Pada 2018 saja telah mencapai 99,9% dengan penyerapan tenaga kerja yang mencapai 97%. Untuk saat ini, UMKM menyumbang terhadap PDB hingga 60,34%. Selain itu, UMKM juga menjadi salah satu solusi untuk mengurangi ketimpangan maupun kesenjangan pendapatan masyarakat Indonesia.

Dalam kesempatan itu, dia mengapresiasi NES secara keseluruhan, wabilkhusus para pengurus NES Tasikmalaya yang semakin kompak. NES ini, Kara dia, merupakan perhimpunan UMKM Nasional yang dideklarasikan pada Agustus 2019 lalu di Yogyakarta.

“Ketua umumnya Mas Warsis, dari UMKM Yogyakarta.  NES sudah terbentuk di sepuluh wilayah,” imbuhnya.

Lebih jauh dikatakan, pada awalnya memang deklarasi NES nasionl diawali dari komunitas Wirausha Pemula (WP) yang telah mendapatkan hibah modal awal / start up capital dari Kementrian KUMKM sejak 2011 sampai dengan sekarang. Jumlahnys, sambung Yuwana, telah difasilitasi jumlah WP mencapai 20.283  orang.

Meski begitu, kini komunitas NES tersebut terbuka untuk umum. Keanggotaannya, kata dia, untuk UMKM lain. “Saya founder NES, gagasan ini dipersiapkan sejak 2017, setelah saya dilantik jadi Deputi Pembiayaan. Melihat potensi networking komunitas WP di 34 provinsi yang sangat besar,” tandasnya. (Syam)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *