News

Nama Wabup Tasikmalaya Dicatut Penipu di WhatsApp, Warga Diminta Waspada

63
×

Nama Wabup Tasikmalaya Dicatut Penipu di WhatsApp, Warga Diminta Waspada

Sebarkan artikel ini

KAB.TASIK (CM) – Masyarakat Kabupaten Tasikmalaya diminta meningkatkan kewaspadaan setelah beredarnya pesan penipuan yang mengatasnamakan Wakil Bupati Tasikmalaya, H. Asep Sopari Al-Ayubi SIP, MIP.

Dalam beberapa hari terakhir, pesan palsu menggunakan nama dan foto Wabup Asep ramai beredar di WhatsApp. Pelaku memanfaatkan profil tersebut untuk menawarkan bantuan, bahkan meminta sejumlah uang kepada calon korbannya.

Wabup Asep menegaskan bahwa dirinya sama sekali tidak terlibat dalam pesan-pesan tersebut. Ia menyebut tindakan itu murni dilakukan oleh pihak tak bertanggung jawab yang ingin menipu masyarakat dengan mencatut jabatannya.

“Saya tegaskan, saya tidak pernah menawarkan bantuan apa pun di luar ketentuan peraturan perundang-undangan,” ujar Asep Sopari saat dikonfirmasi wartawan, Sabtu 1 November 2025.

Ia meminta masyarakat tidak mudah percaya pada pesan yang mengatasnamakan dirinya, terutama jika disertai permintaan dana atau janji pemberian bantuan. “Tetap waspada dan jangan mudah tergiur, karena banyak yang memanfaatkan situasi ini,” ucapnya.

Pemerintah Kabupaten Tasikmalaya juga merilis pernyataan resmi melalui kanal media mereka. Dalam keterangan itu ditegaskan, Wabup tidak pernah menawarkan bantuan, meminta sumbangan, atau dana dalam bentuk apa pun yang tidak sesuai dengan prosedur resmi.

Pemkab pun mengimbau warga agar bersikap hati-hati dan tidak mudah terperdaya. Setiap pesan mencurigakan yang mencatut nama pejabat daerah sebaiknya langsung diabaikan dan tidak ditanggapi.

Selain itu, masyarakat diminta untuk selalu memverifikasi setiap informasi melalui saluran komunikasi resmi milik Pemerintah Kabupaten Tasikmalaya. Bila menemukan indikasi penipuan serupa, warga diminta segera melapor kepada pihak kepolisian atau aparat berwenang terdekat.

Kasus penipuan dengan modus mencatut nama pejabat seperti ini menjadi pengingat penting bagi publik untuk lebih berhati-hati dalam menerima pesan digital, terutama yang berkaitan dengan transaksi keuangan atau tawaran bantuan.

Kewaspadaan masyarakat menjadi benteng utama agar tidak menjadi korban kejahatan siber yang semakin marak.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *