KOTA TASIKMALAYA (CM) – Dalam waktu dekat, Perkumpulan Guru Madrasah (PGM) akan melaksanakan musyawarah wilayah yang akan dilaksanakan di Kota Bogor pada 3-4 April 2021.
Ketua PGM Kota Tasikmalaya, Rizal Asy’Arie berharap PGM dapat melahirkan kader-kader terbaik, memiliki spirit kemadrasahan, pada kesejahteraan, martabat, kualitas guru madrasah di manapun berada.
“Semoga musywil yang akan digelar nanti bukan hanya memilih Ketua DPW saja. Akan tetapi musywil harus di maknai sebagai ajang refleksi para kader PGM dalam mengevaluasi dan menyusun program strategic khususnya di Jawa Barat,” ungkapnya kepada media, Sabtu (20/3/2021).
Asep juga berharap, calon Ketua DPW mendatang, memiliki spirit kemadrasahan lebih peka terhadap keberadaan Pendidik Madrasah di Jawa Barat.
“Jumlah Pendidik Tenaga Kependidikan (PTK) di Jabar begitu besar. Sangat berpotensi untuk terus didorong agar kompetensinya dapat terbina, sehingga berdampak bagi Madrasah dan Siswa Berprestasi,” tambahnya.
Asep melanjutkan, kerja nyata PGM bagi Madrasah adalah mampu bersinergi dengan berbagai steak holder organsiasi, sehingga Organisasi Profesi PGM ini dapat di rasakan kehadiranya oleh lembaga-lembaga Madrasah di Jawa Barat.
“Kesinergian ini harus mampu membuka jalan atau akses bagi kemajuan Madrasah, dalam menguatkan kemitraan dengan institusi kementerian Agama, Pemerintah Provinsi Jawa Barat dan jajaran Forum Komunikasi Pimpinan Daerah (Forkopinda),” lanjutnya.
Bersinergi untuk menguatkan organsiasi mitra seperti halnya KKM, KKG, MGMP, terlebih isu-isu yang sangat penting untuk menjadi fokus bahasan kita terkait dengan PPPK, kehadiran Pemda/Pemkot terhadap pendidikan Madrasah semua Kota/Kabupaten serta kebijakan Insentif, TPG.
“Inpassing para guru serta tindak lanjut hasil AKG, AKK, AKP, harus benar-benar di kawal oleh organisasi profesi guru/PGM, jika PGM ingin berkarya dan membuktikan kerja nyatanya untuk para guru,” ujarnya,
Besar harapan, bahwa calon terpilih juga harus kritis terhadap setiap kebijakan pendidikan dan fokus pula mewujudkan rumah Guru Madrasah di Jawa Barat, sehingga mereka semua akan merasa nyaman kehadirannya di madrasah.
“Calon ketua DPW harus memiliki target untuk menyiapkan tenaga ahli instruktur di Jawa Barat pada masing-masing Kota/Kabupaten, sebagai tim pendamping para guru dalam melaksanakan aktivitas di Madrasah. Besarnya PGM di Jawa Barat saya tidak ingin, bahwa PGM hanya di jadikan sebagai batu loncatan bagi setiap kader untuk memenuhi politik semata, sehingga pergerakannya tidak berdampak positif bagi PTK Madrasah,” pungkasnya. (Edi Mulyana)





