KOTA TASIKMALAYA (CM) – Meski musim panen telah tiba, namun harga beras di pasaran masih tetap mahal. Mahalnya harga beras, tidak hanya menjadi problem di kalangan masyarakat luas. Tetapi menjadi PR bagi pemerintah, karena pemerintah harus selalu menjaga harga, supaya tetap stabil.
Itang Suherman (60) salah satu pembeli beras asal Kelurahan Mulyasari Kecamatan Tamansari, menyebutkan, saat ini harga beras masih tetap mahal, belum mengalami penurunan.
“Meski mahal, masih tetap saya beli, karena harus memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari. Secara pribadi tidak terasa dampaknya, mungkin bagi masyarakat yang memang tidak mampu, itu sudah bisa dipastikan merasa keberatan,” papar Itang di tempat heleran padi Suka Jaya, Jalan Perintis Kemerdekaan, Gobras, Jumat (02/02/2018).
Ditempat yang sama pemilik heleran, Susan, mengatakan, meski musim panen telah tiba harga beras masih tetap mahal, belum mengalami penurunan. Walau pun pemerintah telah berupaya menggelar pasar murah, tetapi tidak berdampak terhadap turunnya harga beras.
“Kualitas 1, kita masih tetap menjual di harga Rp. 14.000 /kg, kualitas 2 Rp. 12.400 /kg, kualitas 3 Rp. 11.800 /kg, dan kualitas 4 Rp. 11.400/kg,” ungkap Susan disela melayani para pelanggannya.
Ia menambahkan, mahalnya harga beras mungkin saja, dikarenakan kurangnya pasokan dari para petani.
“Kalau untuk memenuhi kebutuhan penjualan saya, disini sudah memenuhi. Minimalnya habis 5 ton dalam jangka 5 hari, itu dipasok dari dua daerah Karangnunggal dan Singaparna,” pungkasnya. (Edi Mulyana)