News

Moka Asal Kota Tasik Masuk 10 Besar Tingkat Jabar

806
×

Moka Asal Kota Tasik Masuk 10 Besar Tingkat Jabar

Sebarkan artikel ini

KOTA TASIKMALAYA (CM) – Sepasang Mojang Jejaka (Moka) asal Kota Tasikmalaya, Dimas Tresna dan Nadya Glaudira, beberapa hari lalu berhasil lolos di grandfinal dan meraih peringkat 10 besar pada peserta Pasanggiri Moka sekaligus menyandang gelar Jejaka Parigel di tingkat  Jawa Barat yang dilaksanakan pada tanggal 30 November 2018 di Kabupaten Garut.

Dimas mengatakan, keberhasilannya itu tidak diraih dengan mudah, tapi melalui proses yang panjang. Setelah melalui pembinaan di daerah, kemudian masuk karantina di Kabupaten Garut. selama itu juga banyak mendapatkan pengalaman, dan pelajaran khususnya buat dirinya pribadi, daerah, dan juga Jawa Barat.

Ilmu yang didapat dari pemateri yakni ilmu tentang pemerintahan, seni budaya, mojang jajaka, tentang  penyakit sosial HIV/AID, BNN, dan lainnya. “Selama disana, seluruh peserta diberi kesempatan untuk menggagas opini tentang berbagai isu-isu yang ada di Jawa Barat termasuk Kota Tasikmalaya untuk dikembangkan dan didiskusikan,” terangnya, Rabu (05/12/2018).

Kemudian, lanjut Dimas, diopinikan hingga menghasilkan isu yang pantas untuk di impelmentasikan dalam lomba oleh para nonoman yang ikut pada lomba moka tingkat Jawa Barat.

Sedangkan, katanya, acara pertama yang mendapat penilaian dari dewan juri, yaitu unjuk kabisa. “Alhamdulillah dapat nomor urut ke 3 dengan penampilan seni pencak silat. Lalu, untuk mojang membawakan materi ngadongeng Bahasa Sunda. Dalam kesempatan itu mendapat perhatian khusus Dewan Juri. Untuk Kota Tasik terbukti mendapat harapan satu, dan saya sendiri dapat gelar Jejaka Parigel berbakat Jabar 2018,” jelas Dimas.

Menurutnya, prestasi yang telah diraihnya itu menjawab tahun-tahun sebelumnya meski hanya berada diposisi 10 besar. “Tak apa, paling tidak, bisa memberikan kontribusi untuk Kota Tasikmalaya dan Jabar,” ujarnya.

Paling berkesan, tutur ia, diakhir malam puncak acara Dimas mendapat pertanyaan dari istri Gubernur Jabar tentang pariwisata dan sosial politik. Di tempat yang sama pun saya dinobatkan sebagai Jejaka Parigel berbakat 2018 dan mojangnya mendapat harapan 1, sedangkan untuk pinilihnya Cimahi dan Bekasi.

“Dengan berbekal serba keterbatasan dan niat tulus, dari 52 orang peserta akhirnya pulang dengan membawa kebahagiaan, meskipun harapan itu tidak sesuai dengan apa yang ditargetkan,” pungkas Dimas. (Edi Mulyana)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *