News

Misi Kemanusiaan H. Yadi Mulyadi, Atasi Krisis Air Bersih Warga Kahuripan

358
×

Misi Kemanusiaan H. Yadi Mulyadi, Atasi Krisis Air Bersih Warga Kahuripan

Sebarkan artikel ini

KOTA TASIK (CM) – Warga RW 12 Kelurahan Kahuripan, Kecamatan Tawang, sedang merasa cemas mengenai ketersediaan sumber air bersih yang telah mengalami penurunan signifikan, bahkan beberapa sumber air, seperti sumur-sumur di sekitar wilayah mereka, mulai mengering.

Novi, salah seorang warga RW 12, dengan keprihatinan yang mendalam, menyampaikan perhatiannya terhadap situasi air bersih yang akhir-akhir ini mengalami penurunan drastis serta perubahan kualitas air yang begitu mencolok. Dia mencatat perubahan seperti air yang mulai mengeluarkan busa, menjadi lebih pekat, dan terkontaminasi oleh butiran pasir dan tanah.

Novi khawatir bahwa air ini, jika digunakan untuk memasak, dapat menimbulkan masalah kesehatan karena sudah jelas secara visual bahwa air tersebut tidak layak konsumsi. Namun, dengan kekurangan alternatif, warga hanya dapat menggunakan air dari sumur-sumur ini untuk mandi dan mencuci pakaian.

M Fanji Suprayogi, warga lainnya, juga menunjukkan keprihatinannya terhadap situasi ini. Dia menjelaskan bahwa banyak warga di wilayah tersebut bergantung pada pembagian air bersih melalui mobil tangki. Namun, masalah sering muncul karena penjadwalan distribusi air bersih tidak selalu sesuai dengan jadwal kerja warga yang sering bekerja di luar pada saat air dibagikan.

Fanji berharap dengan tulus agar pemerintah Kota Tasikmalaya dapat membantu mengatasi masalah ini dengan memberikan bantuan berupa pembangunan sumur bor yang lebih andal.

Sementara itu, Ketua DPD PKS Kota Tasikmalaya, H. Yadi Mulyadi, SH, telah memberikan bantuan air bersih kepada warga RW 12 Kelurahan Kahuripan, Kecamatan Tawang. Warga sangat bersyukur atas bantuan air bersih ini yang diselenggarakan oleh H. Yadi Mulyadi, SH.

Namun, meskipun ada dua sumur bor yang dibangun dengan bantuan APBN pada tahun 2017, ketersediaan air masih belum mencukupi. Yadi berharap Dinas Kesehatan dapat turun langsung ke lapangan untuk memeriksa dan memastikan kualitas air yang telah menjadi kekhawatiran warga.

Yadi juga mengusulkan solusi yang lebih berkelanjutan untuk mengatasi masalah krisis air bersih ini. Di setiap lokasi yang rawan kekurangan air, dia mengusulkan agar dibangun sumur bor yang nantinya dapat disalurkan ke setiap rumah.

“Saya berharap fasilitas sumur bor yang ada diperiksa dan diaktifkan kembali. Masyarakat sangat menantikan langkah-langkah konkret untuk mengatasi krisis air bersih ini,” tegas Yadi.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *