News

Minta Ketegasan Aparat; Jika Lambat, Jangan Salahkan Umat

201
×

Minta Ketegasan Aparat; Jika Lambat, Jangan Salahkan Umat

Sebarkan artikel ini

KOTA TASIKMALAYA (CM) –  Menyikapi aksi gerombolan Budi Jarot yang telah melakukan penghinaan terhadap Imam Besar Umat Islam Habib Riziq Syihab dengan merobek baliho dan berupaya untuk membakarnya, di depan gedung DPR RI sepekan lalu, membuat reaksi semua umat islam di Indonesia, termasuk di Kota Tasikmalaya yang terkenal dengan kota santri dan kota para mujahid.

DPW FPI Kota Tasikmalaya, di markasnya, Pondok Pesantren Anajaiyah Nyantong Kota Tasikmalaya, Jumat (31/07/2020) membuat deklarasi dan pernyataan sikap terhadap aksi mereka.

Sedikitnya ada 5 tuntuntan disampaikan oleh FPI Kota Tasikmalaya melalui Ketua Tahmfidzinya Ustad. Muhamad Yanyan Albayaniy yang mengecam aksi terkutuk itu dan meminta ketegasan aparat untuk menangkap dan mengadili para otak pelakunya.

“Jika aparat tidak juga bersikap apalagi melakukan tindakan hukum kepada mereka, maka jangan salahkan kami umat Islam dan FPI untuk memburunya,” tegas Ustad Yanyan.

Sementara, sejumlah pergerakan islam lainnya di Kota Tasikmalaya seperti Al Mumtaz, Brigade Tholiban dan Mejlis Mujahidin mengungkapan hal serupa. Ustd Hilmi, Ketua Al Mumtaz menegaskan bahwa dalam waktu dekat pihaknya akan mengelar audiensi kepada pihak kepolisian untuk meminta ketegasan hukum bagi umat, termasuk kasus Deni Siregar yang tak pernah ada kejelasannya.

“Kebetulan kasus si Deni juga tidak pernah ada kejelasan, jadi insha allah kami akan melakukan upaya sounding lagi mungkin bersama FPI dan umat Islam lainnya untuk mendatangi Mapolres Tasikmalaya, waktunya nanti kita kasih tahu,” ujarnya.

Menurutnya, ketidakadilan dan cenderung melindungi tampak diperlihatkan aparat terhadap sejumlah orang yang kerap mengadu domba umat Islam dengan jargon kebhinekaan dan radikalismenya.

Padahal, katanya, masih banyak ketimpangan sosial serta korupsi yang menajdi masalah bangsa ini. Anehnya lagi, dari sekian kasus yang menodai umat islam, Polri tak juga bergening untuk memberikan pelayanan dan pengayoman seperti jargonnya yang selalu mereka pakai namun rakyat justru merasakan ketidakadilan yang dipertontonkan. (Dzm)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *