BANDUNG (CM) – Seiring meningkatnya kesadaran masyarakat terhadap pentingnya pelestarian lingkungan dan pengurangan emisi karbon, kereta api kian mempertegas perannya sebagai moda transportasi massal yang efisien dan berkelanjutan.
Selama Semester I 2025, PT Kereta Api Indonesia (Persero) Daerah Operasi 2 (Daop 2) Bandung mencatat sebanyak 31.814 perjalanan kereta api, mencakup layanan penumpang lokal, jarak jauh, hingga angkutan barang. Angka ini menjadi cerminan tingginya kepercayaan masyarakat terhadap kereta api sebagai sarana transportasi utama.
“Capaian ini menunjukkan konsistensi KAI dalam menghadirkan layanan yang andal, efisien, dan ramah lingkungan,” ujar Kuswardojo, Manager Humas KAI Daop 2 Bandung, dalam keterangannya, Senin 28 Juli 2025.
Lebih lanjut, Kuswardojo menyebutkan bahwa tingkat ketepatan waktu keberangkatan mencapai 99,82 persen, suatu pencapaian yang sangat tinggi dalam standar layanan transportasi publik.
Baca juga: KAI Hadirkan Tarif Khusus, Tiket Kereta Bisa Dibeli Mulai Rp30 Ribu
Kereta api dikenal sebagai salah satu moda transportasi dengan efisiensi energi terbaik serta jejak karbon yang rendah, jauh di bawah moda transportasi darat lainnya. Setiap satu rangkaian kereta mampu menggantikan puluhan bahkan ratusan kendaraan pribadi, yang secara signifikan berkontribusi terhadap pengurangan emisi gas rumah kaca dan konsumsi bahan bakar fosil.
“Kontribusi kereta api dalam menekan polusi udara dan emisi karbon sangat nyata, karena setiap perjalanan berarti lebih sedikit kendaraan pribadi di jalan,” jelas Kuswardojo.
Kesadaran ini mendorong KAI untuk terus mempromosikan peralihan masyarakat ke transportasi berbasis rel. Kuswardojo meyakini bahwa tren global menuju transportasi publik perlu diterjemahkan ke dalam kebijakan dan layanan yang konkret di dalam negeri.
“Kami percaya kereta api adalah bagian dari solusi atas permasalahan lingkungan. Dengan memilih naik kereta, masyarakat turut mengambil peran dalam menjaga keberlanjutan bumi,” tegasnya.
Baca juga: Mulai Agustus, KA Pasundan Pakai Rangkaian Ekonomi New Generation
Sebagai bagian dari upaya mendukung gaya hidup urban yang berkelanjutan, KAI Daop 2 Bandung juga terus berinovasi dalam digitalisasi layanan. Penggunaan boarding pass digital tanpa kertas berbasis teknologi pengenalan wajah (face recognition), serta integrasi sistem pembayaran non-tunai, menjadi bagian dari transformasi layanan yang lebih efisien sekaligus ramah lingkungan.
“Transformasi digital ini bukan hanya soal kenyamanan, tetapi juga langkah nyata mengurangi jejak karbon dalam operasional harian,” kata Kuswardojo.
Baca juga: KAI Bandung Ingatkan Warga Jangan Main di Rel, Disiplin Selamatkan Nyawa
Langkah berkelanjutan lainnya yang digalakkan KAI adalah program penghijauan di kawasan stasiun. Penanaman berbagai jenis pohon dan tanaman dilakukan untuk mempercantik lingkungan sekaligus menyerap polusi dan menurunkan suhu udara di sekitar area transportasi publik tersebut.
“Kami ingin menjadikan stasiun sebagai ruang publik yang tidak hanya fungsional, tetapi juga asri dan menyejukkan,” tambahnya.
Upaya KAI ini sejalan dengan komitmen pemerintah Indonesia dalam menurunkan emisi karbon, seiring target Net Zero Emission (NZE) pada tahun 2060. Transportasi rel diharapkan menjadi pilar penting dalam transisi menuju sistem transportasi rendah emisi.
“Melalui kombinasi antara layanan yang tepat waktu, efisiensi energi, inovasi digital, dan komitmen terhadap pelestarian lingkungan, kami percaya kereta api akan menjadi tulang punggung transportasi berkelanjutan di masa depan,” pungkas Kuswardojo.