News

Meniti Asa Si Kembar Ai di Antara Minimnya Perhatian

345
×

Meniti Asa Si Kembar Ai di Antara Minimnya Perhatian

Sebarkan artikel ini
Meniti Asa Si Kembar Ai di Antara Minimnya Perhatian

GARUT (CAMEON) – Anak adalah Qurrota A’yun dalam sebuah keluarga. Anak juga amanah yang Tuhan berikan kepada hambanya, apapun yang Tuhan berikan tentunya memiliki makna dan hikmah tersendiri.

Inilah yang tengah dihadapai oleh pasutri Iwan Kurniawan (39) dan Yani (30) warga Kampung Padasari RT 03/ RW 07 Desa Cinunuk Wanaraja Kabupaten Garut.

Keluarga tak mampu ini dikarunia dua orang anak, si sulung lahir dalam kondisi normal namun dua anak bungsunya yang mengalami kembar siam, kini harus berjuang untuk pemulihan kesehatannya.

Adalah Ai Putri Dwi Ningsih dan Ai Putra Anugrah, terlahir dalam kondisi kembar siam, keduanya baru berumur 4 tahun. Sepintas keduanya nampak seperti balita normal sesekali mereka bercanda, namun dibalik keriangan mereka tersembunyi kisah pilu dari sang anak.

“Keduanya mengeluhkan sakit disekitar anus, yang kebetulan mereka hanya memilki satu anus saja, berdasarkan analisa medis juga mereka hanya punya dua kaki, dua jantung dan satu hati, dan sekarang ada tumbuh benjolan satu kaki diantara anus, sehingga itu dirasakan sakit oleh keduanya,“ jelas Iwan.

Sayang selama 2 tahun terakhir ini, kondisi si kecil “Duo“ Ai harus berjuang melawan sakitnya yang mereka rasakan, kekurangpedulian Pemerintah Kabupaten Garut dalam menyikapi anak balita penyandang disaibilitas ini sangatlah minim.

Kondisi kedua anak penyandang disabilitas ini, membuat Ketua Karang Taruna setempat, Iip Firman Nurdin, tergerak hatinya untuk meminta bantuan KPAID Kab Tasikmalaya, mengingat hingga saat ini Pemkab Garut belum membentuk KPAID untuk mengatasi hal-hal yang berkaitan dengan perlindungan anak di wilayah Garut.

“Makanya saya mencoba untuk meminta bantuan KPAID Kabupaten Tasikmalaya karena di Garut belum ada KPAID. Saya berharap KPAID Kab Tasikmalaya bisa memfasilitasi atau paling tidak memediasi kondisi si kembar ini ke pihak KPAI pusat, karena sampai saat ini Pemkab Garut minim perhatian,“ ujar Iip Firman Nurdin.

Menyikapi hal tersebut, Ketua KPAID Kabupaten Tasikmalaya, Ato Rinanto mengatakan pihaknya akan segera melakukan koordinasi dengan KPAI pusat untuk memberikan upaya mediasi dalam menangani kasus tersebut.

“Bagi kami ini adalah salah satu misi kemanusiaan, dari saudara kita di Kab Garut yang mengalami kondisi disabilitas kembar siam, dan berhubung di Kab Garut belum terbentuk KPAID, kita akan sampaikan hal ini ke pihak provinsi maupun ke pusat. Kita sudah membuka komunikasi dengan mereka, tinggal menunggu tindak lanjut,“ terang Ato.

Dalam ensiklopedia , Kembar siam adalah keadaan anak kembar yang tubuh keduanya bersatu. Hal ini terjadi apabila zigot dari bayi kembar identik gagal terpisah secara sempurna. Kemunculan kasus kembar siam diperkirakan adalah satu dalam 200.000 kelahiran. Yang bisa bertahan hidup berkisar antara 5% dan 25%, dan kebanyakan (75%) berjenis kelamin perempuan. ( dzm )

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *