News

Melihat Sekolah Dasar di Tasik Saat Memperingati Hari Musik Nasional

344
×

Melihat Sekolah Dasar di Tasik Saat Memperingati Hari Musik Nasional

Sebarkan artikel ini
Melihat Sekolah Dasar di Tasik Saat Memperingati Hari Musik Nasional
Guru pengajar SDN Sukamulya Kota Tasikmalaya


KOTA TASIKMALAYA (CM)
– Ditengah hebohnya Rancangan Undang-Undang Permusikan di Jakarta, justru di Tasikmalaya bergelora gerakan mencintai musik. Ada yang mengampanyekan hari musik nasional.

Adalah Sekolah Dasar Negri (SDN) Sukamulya Kota Tasikmalaya yang bergerak soal spirit musik. Sekolah ini, mengajak seluruh anak didik dan guru untuk melestarikan lagu wajib nasional, seni budaya lokal angklung dan membaca.

Momen yang dipakai untuk semua jaket edukatif di atas yakni, dalam rangka memperingati Hari Musik Nasional (HMN) ke 6, sejak ditetapkannya kepres nomor 10 tahun 2013.

Guru SDN Sukamulya, Angga mengatakan, diperingatinya HMN ini penting. Terutama mengenalkan urgensi musik indonesia ditengah hegemoni dunia gadget dan internet.

“Tujuan utamanya agar anak didik tau kapan dan tanggal berapa hari musik nasional diperingati,” ungkap Angga, kepada media, Agad (10/03/2019).

Angga berkata. Jika anak sudah tahu minimalnya bisa menjaga dan melestarikan, mencintai musik tradisional, termasuk seni budaya lokal.

Ini sangatlah penting bagi tumbuh kembang anak dan membangun karakter mereka dimasa depan. Kata Angga, manfaat seni musik bagi siswa adalah untuk memperhalus rasa, melatih kepekaan dan kreatifitas, sarana hiburan dan rekreasi, secara khusus.

“Menumbuhkan musik terhadap anak dapat membantu melatih rasa kepekaan hati. Membangkan daya kreatifitas anak sesuai perkembangan usianya terutama dari lirik lagunya. Jangn sampai lirik orang dewasa diberikan untuk anak,” jelasnya.

Yang jelas terang, Angga, musik yang diajarkan di SDN Sukamulya adalah musik yang sesuai dengan kurikulum. Diantaranya lagu wajib nasional, lagu daerah dan lagu anak.

“Termasuk segi liriknya disesuaikan dengan usia berdasarkan kehidupan nyata anak anak agar terus termemotivasi,” imbuhnya.

Guru lainnya, Irvan Kristivan, M.Pd berkata bahwa hari besar musik akan terus secara konsisten di gelorakan. Tidak hanya musik tetapi sebulan sekali sudah tutin mengadakan readathon atau membaca masal selama 42 menit.

“Secara rutin dilakukan setiap hari Sabtu di Minggu pertama setiap awal bulan. Kegiatan ini sebagai pembiasaan anak dan guru agar membaca menjadi budaya,” jelas Irvan.

Acara lainnya dalam peringatan HMN ini adalah Shalat Dhuha berjamaah, dipimpin guru, Imang Rohimat, S.Pd. Acara berikutnya adalah presentasi buku dibaca oleh perwakilan para siswa.

“Teknik berfikir dengan literasi Anggit Angglang, teknik Jumara dilaksanakan agar anak tidak hanya membaca saja namun melatih konsentrasi dan kmampuan berfikir tingkat tinggi dipimpin oleh Ema Astri Muliasari, S.Pd.” terang Irvan.

Pentas kreasi musik angklung yang diikuti oleh siswa, guru, kepala sekolah, PPL UPI, Juga para mahasiswa/i PGSD-UPI yang tergabung dalam Bambu Resik Teacher Music Community dipimpin oleh Angga Maulana, S.Pd.

Irvan mengatakan, semua kegiatan alhamdulillah telah berjalan dengan lancar, sukses, dan meriah. Termasuk peserta kegiatan sangat antusias terlibat dalam memainkan angklung.

“Itu semua atas dukungan dan instruksi, arahan kepala SDN Sukamulya Noneng Rosnati, S.Pd,” katanya. (Edi Mulyana)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *