BANDUNG BARAT (CM) – Tinginya tingkat stress di jaman now, membuat banyak orang mencari berbagai alternatif hiburan. Semua itu dikejar demi satu tujuan, yaitu menenangkan pikiran, fresh, lega dan hilang segala gundah gulana.
Ada satu destinasi yang bisa jadi pilihan untuk urusan ini. Tidak perlu bayar tiket apalagi mengeluarkan budget tinggi. Malahan, mengunjungi lokasi ini bisa menjadi charger ruhiah mempesona.
Inilah Masjid Al Irsyad, terletak di komplek Kota Baru Parahyangan, Padalarang Kabupaten Bandung Barat (KBB). Masjid Al Irsyad bisa dikatakan relatif sederhana, namun dikatakan luar biasa karena disitulah letak keunikannya, berbentuk kubus dengan warna dasar keabu-abuan.
Tidak sulit menemukan masjid ini, dari gerbang Kota Baru Parahyangan, anda hanya memerlukan jarak beberapa kilo untuk sampai ke masjid ini. Letaknya hampir berseberangan dengan Hotel Mason Pine yang berbintang itu.
Bentuk mihrabnya unik. Dirancang terbuka dan langsung menghadap gunung dan bukit di Tatar Parahyangan. Didalam interior Masjid terdiri dari 99 Asmaul Husna.
Masjid Al Irsyad menjadi unik karena menggunakan batu yang ditumpuk facade utama untuk membuat efek tektonia, sedangkan embedding kaligrafi pada facadece sebagai elemen grafis.
Dengan kapasitas Masjid yang bisa menampung sekitar 1.500 jamaah, masjid ini juga dirancang agar bisa “berbaur” dengan alam. Batu-batu bataco yang disusun menjadi dinding dan diantaranya diberi lubang-lubang sebagai ventilasi alami tanpa menggunakan pendingin ruangan (AC).
Sekretaris DKM pengelola Masjid Al Irsyad Dra Ida Rusmawati mengungkapkan, pembangunan mesjid ini menghabiskan dana sekitar Rp 6,9 miliar.
“Masjid ini, diresmikan pada 17 Agustus 2010 yang bertepatan dengan hari Nuzulul Qur’an 1431 H,” ungkapnya, saat ditemui CAMEON di Al Irsyad, Senin (23/04/2018).
Ida mengatakan, mesjid ini mulai dibangun pada 12 Nopember 2009 dan selesai pada 09 Agustus 2010, masjid Al Irsyad Satya Kota Baru Parahyangan terinspirasi oleh kabah, bangunan sederhana namun memiliki makna agung.
Sebenarnya, ada dua Masjid di Kota Baru Parahyangan. Tidak hanya Masjid Al Irsyad saja karena terdapat pula Masjid Ar Rahman, namun yang membedakan Masjid Al Irsyad dengan Masjid yang lain adalah desainnya yang unik.
“Banyak yang berkunjung dari luar Negeri juga, kebanyakan dari Malaysia, US juga ada. Makanya dikencleng suka banyak nemu uang ringgit. Ya mungkin mereka tertarik desain unik Masjid ini,” jelasnya.
Ida juga menambahkan, dengan desain mesjid ini yang unik, diharapkan banyak anak muda yang semakin mencintai rumah Allah. Kembali ke mesjid untuk mendekatkan diri kepada-Nya.
“Jadi jangan orang tua aja yang sepuh-sepuh yang sering datang ke Masjid, apa salahnya kalau generasi muda juga ikut memakmurkan Masjid. Awalnya Masjid ini dibangun untuk melengkapi fasilitas sekolah Al Irsyad Satya, tapi lama-kelamaan pengunjungnya banyak juga,” imbuhnya.
Bulan Ramadan akan segera datang, Al Irsyad pun membenahi diri untuk fasilitas sarana dan prasarana berupa itikaf, ifthar, kuliah subuh, tarawih, dan kajian keagamaan.
Ada juga beberapa muallaf asal Korea dan Eropa yang melakukan private agama di Masjid ini, kebanyakan yang menikah dengan perempuan asal indonesia.
National Frame Building Association memilih Masjid Al Irsyad menjadi satu-satunya bangunan tempat peribadatan di Asia yang masuk 5 besar “Building of The Year 2010” dalam kategori Religious Archutecture.
Loyalitas dan integritas manusia bisa terbangun dengan baik karena adanya Iman dan Taqwa. Generasi muda, mari kita mulai berkontibusi untuk Negeri.
“Salah satu pilar utama yang harus dibangun agar jati diri terbangun dengan baik karena terbangunnya Iman dan Taqwa. Mari, makmurkan Masjid dimulai dari saat ini,” tandasnya. (Ramadani Intan)





