BANJAR (CM) | Masyarakat Kota Banjar dibuat resah dengan beredarnya selebaran gelap (black campaign) menjelang pilwalkot Banjar dan Pilgub Jabar 2018. Peredaran selebaran gelap tersebut juga ikut mengusik aejumlah parpol di Kota Banjar.
Partai Politik yang merasa terusik diantara nya DPD PKS Kota Banjar dan DPC Partai Demokrat Kota Banjar. Kedua parpol tersebut akan segera membuat laporan ke pihak kepolisian terkait dengan beredarnya selebaran gelap yang mencatut nama besar mereka.
Ketua DPD PKS, Budi Kusmono, dalam pertemuan nya dengan Kapolres dan Ketua Setgab No1 Dadang Kalyubi di salah satu Rumah makan di Kota Kanjar kepada awak media menjelaskan terkait permasalahan Selebaran Gelap tersebut.
“Yang pertama apa yang terjadi hari ini yaitu berupa selebaran yang berbau Provokatif, yang di lakukan oleh orang yang tidak bertanggung jawab yang tidak menginginkan kota banjar kondusif, aman dan damai dalam pemilu ini,” ungkapnya.
Mereka meminta persoalan ini harus ditindaklanjuti sesuai hukum yang berlaku
“Kami percaya pihak kepolisian akan bisa menuntaskan siapa penyebar Hoax ini. Mudah – mudahan dalam waktu dekat dapat segera terungkap sehingga hal yang merugikan bisa segera di clearkan dan tidak terjadi lagi polemik kedepan nya, dan yang ketiga kami sepakat dan percaya bahwa masyarakat Kota Banjar bisa menjaga kondusifitas, tidak bisa di adu domba dan kami tidak akan terprovokatif,” ujar Budi ke media.
Dengan adanya selebaran provokatif Kapoles Kota Banjar AKBP Matrius juga memberikan tanggapan terkait penyebaran selebaran gelap ini.
“Hoax ini bisa menguntungkan bahkan juga bisa merugikan kedua pasangan calon. Menerima laporan ini kami segera mekakukan penyelidikan dan membentuk timsus gabungan untuk mengungkap siapa penyebar selebaran gelap ini. Kami anggap tidak pantas di lakukan karna kami yakin untuk pasangan calon dan masyarakat Kota Banjar sudah cukup dewasa dari sudut kemapanan emosi di banding daerah lain,” ungkapnya
Ia meyakini hal-hal seperti ini tidak akan memperkeruh suasana. “Kami akan menindaklajuti, bila esok salah satu atau kedua paslon membuat laporan. Polisi akan memperkuat laporan draf yang cukup kuat untuk mengungkap siapa sesungguhnya pelaku penyebar selebaran isu ini. Dengan terungkapnya ini, akan membuat efek jera sehingga di sisa waktu pemilu dan pikada tahun 2018 ini tidak terulang lagi,” pungkasnya. (Eboe)