TASIKMALAYA (CM) – Masalah gizi masih menjadi kendala yang berakibat Persoalan Stunting atau gagal tumbuh pada balita kekurangan gizi. Hal itu menjadi tantangan yang belum terpecahkan hingga saat ini.
“Bahkan, di Kabupaten/Kota Jawa Barat pun masih terus terjadi,” ungkap Anggota Komisi V DPRD Provinsi Jawa Barat Hj. Neng Madinah Ruhiat, saat ditemui, Senin (08/02/2021).
Menurut, Hj. Neng Madinah Ruhiat, di masa pandemi covid-19 ini, kasus stunting kembali bertambah. Hal itu terjadi karena dampak pandemi covid-19 yang cukup menghantam sektor ekonomi masyarakat.
Baca: DPRD Jabar Ungkap ODGJ Meningkat Selama Pandemi Covid-19
Kondisi seperti ini, katanya, sangat berpengaruh pada pemenuhan gizi seimbang bagi keluarga. “Kita harus berupaya menekan angka stunting dengan tindakan prefentif atau pencegahan pada bayi yang baru lahir maupun balita di bawah 2 tahun.
“Kondisi serba kekurangan dalam situasi wabah pandemi ini sangat berpengaruh pada keluarga muda terutama dalam kondisi hamil dan sedikit banyak berpengaruh pada ibu melahirkan sehingga banyak terjadi bayi stunting,” pungkasnya. (Amas)