CAKRAWALAMEDIA.CO.ID – Sebanyak 292 ekor buaya yang berada di penangkaran milik seorang pengusaha asal medan Jalan Bandara, SP 1, Kelurahan Klamalu, Distrik Aimas Kabupaten Sorong, Papua, dibantai warga, Sabtu (14/07/2018).
Alasan warga membantai ratusan buaya tersebut lantaran emosi setelah kematian salah satu warga setempat yang mati dimangsa buaya tersebut pada Jumat (13/07/2018). Warga khawatir buaya akan kembali menyerang penduduk setempat.
Untuk mencegah terulangnya kejadian tersebut, ratusan warga dari berbagai wilayah di Kota Aimas memutuskan membunuh ratusan buaya milik pengusaha bernama Alberth Siahaan. Aksi warga terjadi sangat cepat. Ratusan warga tiba-tiba menerobos masuk ke penangkaran.
Warga kemudian mengejar sepasang buaya berukuran besar. Setelah berhasil ditangkap, warga mengikat lalu menyeretnya keluar penangkaran dan beramai-ramai menikamnya hingga mati.
Aparat kepolisian yang tiba di TKP tidak mampu meredam emosi warga. Mereka hanya bisa diam menyaksikan warga membantai satu per satu buaya. Bahkan, buaya yang masih bayi pun turut dibantai. Seluruh buaya yang tewas dibunuh warga sebanyak 292 ekor.
Enos Barmala, warga setempat mengatakan, aksi spontan mereka karena kemarahan warga pada pemilik Alberth Siahaan yang membangun penangkaran buaya di sekitar permukiman. Menurutnya, batas antara penangkaran dan ladang pertanian warga hanya dibatasi dengan pagar dari seng. Mereka khawatir batas itu akan mudah dilewati buaya.
“Binatang seperti ini tidak bisa dipelihara di sini. Ini kan tempat luas, tempat terbuka, tempat keramaian. Kalau bisa binatang begini ya dipelihara di tempat yang jauh dari keramaian. Soalnya di sini kan banyak masyarakat bertani dan punya ternak,” ungkapnya.
Kapolsek Aimas Kompol Emi Fenetyruma membenarkan, aksi warga menerobos masuk ke penangkaran dan membantai ratusan ekor buaya karena tidak dapat menahan amarahnya. “Buaya yang mati sebanyak 292 ekor. Kami masih menunggu pengelola dan pihak balai konservasi sumber daya alam Sorong,” ungkap Emy Fenetiruma.
Lebih lanjutnya, Polsek Aimas akan memfasilitasi pertemuan antara pemilik penangkaran buaya dan warga setempat, Senin (16/07/2018) pekan depan. Pertemuan tersebut guna membahas langkah terbaik agar buaya-buaya yang ada di penangkaran tidak sampai menerobos keluar dan mengganggu warga. (Red**)