News

Malam Idul Fitri, Wali Kota Tasik Monitoring ke Sejumlah Titik

174
×

Malam Idul Fitri, Wali Kota Tasik Monitoring ke Sejumlah Titik

Sebarkan artikel ini

KOTA TASIKMALAYA (CM) – Wali Kota Tasikmalaya, Budi Budiman, beserta unsur lainnya melakukan monitoring ke sejumlah titik yang menjadi pusat pelayanan public, seperti Dinas Perhubungan (Dishub), Simpang Lima, Stasiun, RSUD dr. Soekarjo dan Taman Kota, Selasa (04/06/2019) malam.

Melalui ATCS Dinas Perhubungan, Budi menyempatkan diri mengimbau umat muslim yang sedang melaksanakan takbiran, juga para pemudik, pengguna jalan baik di jalur perkotaan maupun Nasional untuk selalu menjaga ketertiban, kenyamana dan kekhusyuan beribadah. “Kami harap seluruh lapisan masyarakat yang ada di Kota Tasik senantiasa saling menghargai dan menghormati antar sesama umat dalam beribadah,” sampainya.

Ia menyebut bahwa pantauan malam Idul Fitri merupakan agenda rutin guna memastikan situasi dan kondisi agar menghadirkan rasa aman dan nyaman badi masyarakat. “Kami minta pergunakanlah waktu yang baik ini untuk bertasbih, tahlil dan tahmid di masjid masing-masing, kalau pun hari ini ada yang masih di luar, kami harap bisa berjalan dengan tertib serta mematuhi lalu lintas. Karena kita ingin malam Idul Fitri ini menjadi malam yang penuh berkah,” tegasnya.

Sementara, Kapolres Tasikmalaya Kota, AKBP Febri Kurniawan Ma’ruf, mengungkapkan, sejak apel sore hari pihaknya telah mempersiapkan semua anggota gabungan dari TNI, Polres, dan Pemerintah Kota, juga masyarakat untuk pengamanan malam Idul Fitri.

“Kita telah mengimbau dan mengantisipasi segala bentuk yang mengundang kerawanan seperti takbir keliling menggunakan kendaraan agar tidak dilakukan, karena disinyalir akan mengundang kerawanan yang mungkin bisa terjadi. Apalagi menggunakan kendaraan bak terbuka yang bukan peruntukan angkutan orang, sehingga rawan terjadinya kecelakaan,” ujar Febry.

Menurutnya, yang perlu diwaspadai oleh semua pihak yakni mengenai kerawanan kriminalitas pencurian, pencopetan, penjambretan. “Tentunya dengan banyak kepadatan otomatis harus kita antisipasi kerawanan yang kotor-kotor,” tandasnya. (Edi Mulyana)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *