News

M Yusuf Minta Disporabudpar Akomodir Kebutuhan Seni Kearipan Lokal

220
×

M Yusuf Minta Disporabudpar Akomodir Kebutuhan Seni Kearipan Lokal

Sebarkan artikel ini
M Yusuf Minta Disporabudpar Akomodir Kebutuhan Seni Kearipan Lokal
Wakil Wali Kota Tasikmalaya M. Yusuf

KOTA TASIKMALAYA (CM) Ditengah gencarnya Organisasi Perangkat Daerah (OPD) melakukan Musyawarah Perencanaan Pembangunan (Musrenbang) yang dilakukan di beberapa tempat, seperti di sektoral Disporabudpar, sektoral Kesbangpol, dan juga sektoral Dinas KUMKM Perindag.

Wakil Wali Kota Tasikmalaya, Muhammad Yusuf mengharapkan program kegiatan dinas pemuda, olahraga, budaya, dan pariwisata (Disporabudpar) dapat mengakomodir seluruh pelaku usaha khususnya dalam bidang seni dan budaya kearifan lokal di Kota Tasikmalaya.

Ia menyebutkan, setiap program diharapkan mampu menarik para wisatawan baik lokal mau pun asing, sejak tahun kemarin sudah mulai ada peningkatan kunjungannya melalui even Tasik Vestifal Oktober 2017.

“Mudah-mudahan, melalui program Tasik kreatif kedepannya tidak hanya wisatawan lokal, tetapi wisatawan mancanegara juga tertarik datang lebih banyak lagi dari sebelumnnya,” Kata M Yusuf saat menghadiri musyawarah rencana pembangunan disporabudpar di sala satu rumah makan di Jalan BKR, Kelurahan Empang Kecamatan Tawang, Kota Tasikmalaya, Senin (12/02/2018).

Yusuf menyebutkan, tentunya keinginan tersebut harus disesuaikan dengan fasilitas yang ada misalkan, infrastruktur tranportasi yang mendukung atau memadai.

“Kami juga berharap bandara bisa berjalan normal misalkan dalam 1 hari ada dua pesawat, sekarang kan baru ada satu penerbangan itu pun hanya di pagi hari saja,” ujar Yusuf.

Ia mengatakan,  setelah Bandara Wiriadinata Tasikmalaya melayani penerbangan komersil di tahun ini sebanyak 56 kali pesawat tidak mendarat ke kota Tasikmalaya karena berbagai halangan misalnya cuaca. Kedepanya, lanjut dia harus ada penambahan termasuk maskapai penerbangan.

“Semisal Susi air, jika nanti di Pangandaran dibuka bandara komersil kemungkinan ada penerbangan Pangandaran Tasikmalaya  hal tersebut mungkin bisa meningkatkan kedatangan wisatawan,” lanjut Yusuf.

Dirinya menyadari Kota Tasikmalaya bukan tujuan wisata dan hanya sebagai kota transit meski demikian harus ada destinasi yang bisa ditawarkan kepada wisatawan.

Ia mengingatkan, apapun program Disporabudpar harus disesuaikan dengan anggaran daerah yang ada.

“Apalagi saat ini Situ gede sudah diserahkan pemerintah provinsi kepada pemerintah Kota Tasikmalaya untuk kembali diurus akan tetapi untuk bisa menjual ke wisatawan kan itu butuh biaya besar maka dari itu saat ini sebagai kota transit paling mengandalkan wisata kuliner,” terangnya.

Pemkot menyadari segala kekurangannya yang memang perlu ada pembenahan dari segi infrastruktur. (Edi Mulyana)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *