News

Lukisan Tanpa Tepi

427
×

Lukisan Tanpa Tepi

Sebarkan artikel ini
Lukisan Tanpa Tepi

BANDUNG, (CAMEON) – Siapa yang tidak pernah mengenal seniman asal Kota Kembang bernama Irwan Bagja Darmawan. Pria yang akrab disapa Iweng ini sempat melukis sebuah lukisan raksasa yang bernama Rimbaraya Syurganyata di tahun 1996.

Lukisan ini masih terus “tumbuh” dan menjadi begitu besar, karena Iweng melabrak tepian kanvas. Ketika selesai menggarap satu panel kanvas, Iweng langsung menyambungkan lukisan ke panel berikutnya.

Terus begitu, hingga sebenarnya, lukisan ini bisa menjadi proyek yang tak pernah selesai. Kini Rimbaraya Syurganyata terdiri dari 33 panel kanvas.

Dalam wacana seni lukis, tepian kanvas merupakan batas yang sangat penting. Tepian kanvas adalah batas yang memisahkan lukisan dengan dunia-non-lukisan-di-sekeliling. Apa yang tampak pada permukaan bidang gambar dipisahkan dari dunia luar.

Seorang pelukis berkonsentrasi pada bidang gambar, sambil membayangkan hubungan tertentu dengan dunia luar. Hubungannya bisa representasional, atau bahkan bisa berupa penyangkalan sama sekali. “Dunia luar” yang dimaksud dalam hal ini adalah segala sesuatu di luar tepian kanvas.

Iweng menihilkan tepian kanvas. Ia melampaui tepian kanvas dengan cara menyeberanginya langsung ke tepian kanvas yang lain. Karya Rimbaraya Syurganyata menjadi sangat besar, karena Iweng menyambung-nyambungkan tepian kanvas. Ia seperti tidak bisa terima bahwa kanvas sudah berakhir.

Iweng kemudian membawa keluar lukisan ini, kesana-kemari, ke banyak tempat. Bukan sekadar karena ukurannya begitu besar hingga sulit mencari ruangan yang cukup untuk memuatnya. Tapi rupanya bagi Iweng, kehadiran sebuah lukisan bukan sekadar menjadi objek tatapan atau renungan bagi pelihat secara sendiri-sendiri.

Kehadiran lukisan di sebuah ruang adalah cara untuk memicu peristiwa. Peristiwa ketika orang bertemu orang, lalu bertamasya bersama secara imajinatif. Sebab, baginya visual pada dasarnya adalah panorama. Seperti, bermain musik, minum kopi, menikmati hari.

Dalam berkarya, sepertinya Iweng selalu terobsesi dengan keluasan. Tidak mengherankan ketika kemudian ia mengerjakan mural di ruang-ruang kota. Bagi Iweng, apapun bidang gambarnya, caranya menggubah bentuk tidak berbeda. Ia menggambari kanvas, dinding semen, permukaan meja, badan gitar, sepatu boots, dengan cara yang sama.

Menurut kurator pameran, Heru Hikayat, pameran ini diberi judul “Aerial View of a Playful Mind”. Di mana akan menghadirkan karya mural terbaru Iweng di Villatel-Salse dan sejumlah lukisan kanvas yang dikerjakan dalam beberapa tahun terakhir.

“Di dalam lukisan ini tidak akan lepas dari ciri khas Iweng melukis selama ini,” ungkap Heru kepada wartawan di Lawangwangi Art Space, Minggu (23/10).

Dia menjelaskan, sejak Januari 2016, Iweng mengerjakan mural di kawasan Villatel-Salse, Dago Giri. Villatel-Salse adalah ruang yang asri, tempat kita bisa menginap dan menikmati wisata kuliner. Bentuk arsitektural berdialog dengan bentuk alami di sana. Karya Iweng hadir dengan cara turut dalam dialog itu.

Menyela, menyesuaikan, mengadaptasi iramanya. Karya Iweng di Villatel-Salse menunjukkan bagaimana sebuah mural tidak hanya semata hasil olah bentuk sang seniman. “Melainkan bagaimana mural hadir bersama ruang sekelilingnya,” katanya.

Iweng mengembangkan muralnya hingga ke Kampung Cilanguk, lokasi yang tidak jauh dari Villatel-Salse. Di sana ada Cilanguk Art District, wilayah yang sering diramaikan berbagai kegiatan seni, diinsiasi oleh sejumlah seniman yang memang merupakan warga setempat.

Di Cilanguk, mural Iweng mengembang melalui interaksi sosial. Iweng harus bisa mengambil hati warga, agar karyanya bisa mendapat tempat. Demikianlah, di luar sana, lukisan hadir bersama alam sekeliling, bersama kaca jendela, dinding semen, atap rumah, daun, angin, air, langit, dan kita.

Dia mengatakan, lukisan karya Iweng ini dibuka hingga 6 November, mendatang. Dalam kesempatan tersebut, diadakan juga bincang-bincang langsung dengan Iweng pada hari Rabu (26/10).

“Untuk para penikmat lukisan silahkan hadir dan dapat berbincang langsung dengan Iweng,” pungkasnya. cakrawalamedia.co.id (Nta)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *