BANDUNG (CM) – Libur nasional dalam rangka memperingati Kenaikan Isa Almasih pada Rabu (28/5) dan Kamis (29/5) 2025 membawa berkah tersendiri bagi PT Kereta Api Indonesia (Persero) Daerah Operasi 2 (Daop 2) Bandung.
Selama dua hari tersebut, tercatat lonjakan signifikan jumlah penumpang yang memanfaatkan layanan kereta api.
Berdasarkan data resmi, sebanyak 49.595 pelanggan tercatat menggunakan jasa transportasi berbasis rel dari berbagai stasiun di wilayah Daop 2 Bandung. Rabu (28/5), yang menjadi hari menjelang libur, mencatat 23.667 penumpang berangkat menggunakan kereta api.
Angka tersebut melonjak pada Kamis (29/5) menjadi 25.928 penumpang, dengan rute favorit yang tetap menjadi primadona seperti Bandung–Jakarta dan Bandung–Solo.
Menyikapi arus penumpang yang terus meningkat, terutama saat momen libur panjang, KAI Daop 2 Bandung langsung bergerak cepat. Kereta tambahan pun dioperasikan, seperti KA Argo Parahyangan Fakultatif rute Bandung–Gambir (PP) dan KA Lodaya Tambahan rute Bandung–Solo Balapan (PP), demi mengakomodasi tingginya permintaan.
“Langkah ini kami ambil agar seluruh pelanggan tetap bisa menikmati perjalanan dengan nyaman dan tepat waktu, meskipun terjadi lonjakan jumlah penumpang,” jelas Manager Humasda Daop 2 Bandung, Kuswardojo, saat ditemui Jumat. 30 Mei 2025.
Ia menambahkan, tren ini menjadi sinyal positif bahwa kereta api masih menjadi pilihan utama masyarakat untuk bepergian, terutama saat musim liburan.
Tak berhenti di dua hari utama, antusiasme masyarakat terhadap moda transportasi ini masih berlanjut hingga akhir pekan. Hingga Jumat (30/5), KAI mencatat sebanyak 99.312 tiket telah terjual untuk periode keberangkatan 28 Mei hingga 2 Juni 2025 di wilayah Daop 2 Bandung.
Dengan total 134.424 tempat duduk yang disediakan selama enam hari tersebut, tingkat keterisian atau okupansi mencapai 74%, menandakan permintaan yang tetap tinggi dan stabil.
Dalam menghadapi lonjakan ini, KAI Daop 2 Bandung tak hanya menambah jadwal perjalanan, tetapi juga mengoptimalkan kapasitas rangkaian reguler, demi memastikan pelayanan tetap maksimal.
Penambahan personel, kesiapan sarana dan prasarana, hingga pemantauan arus penumpang secara real-time menjadi bagian dari strategi pelayanan prima.
Di tengah padatnya aktivitas di stasiun, Kuswardojo mengimbau masyarakat untuk lebih disiplin dalam menjaga waktu dan ketertiban.
“Kami sarankan pelanggan datang ke stasiun minimal 30 menit sebelum keberangkatan untuk menghindari antrean panjang dan keterlambatan,” ujarnya.
Selain itu, ia juga mengingatkan pentingnya membawa identitas yang sesuai dengan data tiket, serta menaati arahan petugas selama berada di area stasiun maupun di dalam kereta untuk menjaga keselamatan dan kenyamanan bersama.
Untuk kemudahan transaksi, pembelian tiket kini semakin praktis melalui aplikasi resmi Access by KAI, yang tersedia di perangkat Android dan iOS. Inovasi digital ini menjadi solusi efisien bagi masyarakat dalam merencanakan perjalanan mereka tanpa harus mengantre di loket.
“Kami mengucapkan terima kasih atas kepercayaan masyarakat yang terus memilih kereta api sebagai moda transportasi andalan, terutama pada momen-momen liburan dan hari besar keagamaan,” tutup Kuswardojo.